KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI •Pasal 18 •(1) Standar Penilaian merupakan kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran anak dalam rangka pemenuhan standar tingkat pencapaian perkembangan sesuai tingkat usianya •(2) Penilaian proses dan hasil pembelajaran anak beberapapandangan menurut pakar tentang pentingnya paud konsep keilmuan paud bersifat isomorfis, artinya kerangka keilmuan paud dibangun dari interdisiplin ilmu yang merupakan gabungan dari beberapa displin ilmu, diantaranya: psikologi, fisiologi, sosiologi, ilmu pendidikan anak, antropologi, humaniora, kesehatan, dan gizi serta neuro-sains atau Kuncijawaban Modul 1 Pendidikan Konsep Dasar PAUD 1.Pertanyaan Kegiatan 1 Diskusikan dengan teman-teman dikelompok, Kemudian Jelaskan secara singkat /garis besarnya tentang landasan Filosofis PAUD menurut Para Filsuf dibawah ini: 1. Johann Heinrich 2. Maria Montessoi 3. Froebel 4. JJ Rousseau 5. Jean Piaget dan Lev Vigotsky 6. Ki Hadjar Dewantara KonsepDasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks. Sekolah PAUD dapat membantu membimbing orang tua dan pengasuh agar anak-anak memiliki masa depan yang cerah. PAUD telah dilatih dan memahami perasaan dan emosi anak-anak serta membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka dan menunjukkan kekuatan mereka. Inilah alasan pentingnya PAUD: 1. SayaMatahari Emanuelisa dengan NIM K8121044 izin bertanya untuk bu vera mengenai materi asesmen ini, dalam pemaparan materi yang diberikan, tepatnya pada materi bagian Tujuan asesmen untuk keluarga adalah menyediakan informasi tentangnya progam dan kemajuan pembelajaran anak, pertanyaan adalah apakah terdapat contoh program seperti apa yang dapat diberikan dan apakah ada tantangan tersendiri didalam pembentukan disetiap progamnya? PAUD HI) Ps. 1, butir 1: SPM adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal Ps. 5, ayat (23): Jenis Pelayanan Dasar pd SPM pendidikan Daerah kab/kota terdiri atas: a. pendidikan anak usia dini; b. pendidikan dasar; dan c. pendidikan kesetaraan Thecorrect answer is: konsep geometri, konsep bilangan dan statistik. Bermain peran merupakan salah satu kegiatan pembelajaran pada anak usia dini. Dalam permainan tersebut guru dapat mengembangkan konsep bahasa yang berkaitan dengan?. A. membaca dan berbicara. B. menyimak dan berbicara. C. menyimak dan membaca. D. menyimak dan menulis Modulini ditujukan agar peserta diklat dapat memahami hal-hal tentang layanan PAUD sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti : 1. Apa pengertian PAUD? 2. Tujuan dan Ruang Lingkup PAUD 3. Apa landasan yuridis PAUD 4. Bagaimana landasan filosofis PAUD 5. Apa manfaat layanan PAUD bagi anak? 6. Seperti apa layanan PAUD yang bermutu? 7. Selamatdatang di Dosen.co.id, web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang Pendidikan Anak Usia Dini? Mungkin anda pernah mendengar kata Pendidikan Anak Usia Dini? Disini PakDosen [] 50Pertanyaan Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan AUD + Jawaban Soal Pilgan Materi Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan AUD 18. Imunisasi yang diberikan hanya sekali pada anak di bawah lima tahun (balita) adalah imunisasi. a. tetanus b. DPT c. Polio d. Dipteri Jawaban: d. Dipteri 19. SoalPerkembangan Dan Konsep Dasar PAUD. 1. Pendidik di lembaga PAUD tidak dapat menyamaratakan kemampuan semua anak didiknya karena salah satu prinsip perkembangan anak usia dini adalah bahwa perkembangan berlangsung dalam. a. Waktu yang bersamaan. b. Pola yang relatif sama. c. Rentang yang bervariasi. d. Arah yang khusus. 2. SoalUT PGPAUD PAUD4306 Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan AUD. 1. Anak usia dini menurut NAEYC adalah anak usia 0 - 8 tahun yang tercakup dalam lembaga pendidikan berikut, kecuali . A. taman penitipan anak. B. pendidikan prasekolah. C. sekolah dasar. No Pertanyaan dan Jawaban 1. Apa yang menjadi pertimbangan penyederhanaan RPP? Guru-guru sering diarahkan untuk menulis RPP dengan sangat rinci sehingga banyak menghabiskan waktu yang seharusnya bisa lebih difokuskan untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri. 2. halhal yang berkaitan dengan konsep dasar untuk memahaminya. Konsep dasar secara harfiah adalah rumusan-rumusan dasar yang terkait atau yang berkaitan dengan manajemen penyelenggaraan. Beberapa konsep dasar yang dimaksud diantaranya adalah: 1. Pengertian dasar dan tujuan manajemen pendidikan lembaga TK/PAUD. 2. Prinsip-prinsip dasar manajemen pendidikan lembaga TK/PAUD. 3. Pililahjawaban yang termasuk dalam prinsip-prinsip PAUD diantara lain adalah answer choices Berorientasi pada perkembangan anak Berorientasi pada kebutuhan anak Berorientasi pada keinginan anak Berorientasi pada materi anak Question 6 Ungraded 180 seconds Q. Kepanjangan dari PAUD adalah. Question 7 Ungraded 180 seconds Q. 3QWVr. BAB 11 Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini- Salam pagi hari menyambut kedatangan setiap anak dengan kehangatan dan Ikrar & berdoa anak bersama guru, boleh dipimpin oleh salah satu anak yang Jurnal Pagi menanyakan situasi dan kondisi anak pada pagi ini, membicarakan kegiatan kemarin dan kegiatan yang akan dilakukan hari ini appersepsi.Kegiatan inti ASPEK STRATEGI PENGEMBANGAN Asesmen PENGEMBANGAN Perkembangan DAN INDIKATOR Materi Metoda Media Pengalaman Belajar dan Urutan Kegiatan AnakDapat melakukan gerak Gerak senam Praktik Tape Guru mengajak anak ke halaman danan bebas mengikuti recorder membuat lingkaran o Lisanirama lagu H. 15 sederhana langsung o Perbuatan Kaset lagu Guru mengadakan pemanasan o Tertulis Out Door ā€œkasih ibuā€ Anak bersama guru mulai melakukan o Portofolio hasil gerakan bebas seirama dengan lagu ā€œOh karya anak Ibu dan Ayahā€ Guru memimpin untuk melakukan pendinginan sebagai tanda berakhirnya kegiatan Istirahat sejenak sebelum melanjutkan kegiatan menjawab Berbagi Bercerita Melalui flanel Kegiatan ini terintegrasi antara kegiatan Idempertanyaan tentang dengan Bercakap- anggota dirumah dan disekolah ;terbiasa berbagi dengan anggota keluarga Guru mengatur posisi duduk anak saatanggota keluarga .B. keluarga cakap11 Gambar melingkar/circle time Bercakap- laminating Guru mulai bercerita tentang anggotaDapat menjawab cakap anggotapertanyaan sederhana keluarga keluarga dan tugasnyatentang tugas anggota Tugas Diselingi dengan kegiatan bercakap-cakapkeluarga. E. 5 anggota keluarga antara anak dan guru serta anak dengan anak lainnya. Guru menghubungkan antara tugas anak di rumah dengan di membedakan Ukuran Diskusi Guru memperlihatkan boneka anggota Idemukuran besar dan kecil besar-kecil keluargaAku, Ayah dan Ibu. F. 9 Guru menjelaskan satu persatu tentang anggota keluargaDapat mengucapkan Doa ā€œUntuk Praktikdoa ā€œuntuk Ayah Ibuā€ ayah Ibuā€ dan langsung Anak diminta untuk mengamati dan D. 8 artinya mengurutkan mulai dari ukuran tubuh yang terbesar sampai dengan terkecil secara Circle time bergantian. di classical area Dilanjutkan dengan berdoa, kegiatan ini berlangsung setelah anak melakukan kegiatan mengukur - Sikap tubuh, tangan dan mata saat berdoa - Suara saat berdoa lembut dan jelas - Suasana hening sejenak. 239Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini ASPEK STRATEGI PENGEMBANGAN Asesmen PENGEMBANGAN Perkembangan DAN INDIKATOR Materi Metoda Media Pengalaman Belajar dan Urutan KegiatanDapat men-stempel Anakdengan tangan. K. 2 Stempel Praktik Kertas A 4 Cairkan beberapa warna cat air dalam tangan langsung Cat air piring kemudian celupkan tangan anak IdemDapat bertepuk tangan Krayon/ pada cat air irama lagu Di area seniā€œSayang Ayah Ibu ā€ pensil Buat stempel tangan pada kertas A 4, guru J. 6 warna memberi nama anak dibagian belakang Piring kertas. Kemudian hias stempel tangan tersebut dengan menggambar sesuai keinginan dan kreasi anak. Bertepuk ikut Praktik Tangan Guru meminta anak untuk berdiri dan Idem Anak membuat setengah llingkaran, posisi anak irama langsung menghadap guru. Circle time Guru mencontohkan cara bertepuk, diikuti oleh semua anak. Anak- anak mengulang tepukan tangan, guru boleh meminta beberapa anak yang telah terampil bertepuk untuk Siang- Jurnal siang Review kegiatan satu hari, umpan balik dan informasi tentang kegiatan besok hari sebagai motivasi bagi Do’a pulang dan salam perpisahan3. Model Pembelajaran Berdasarkan Minat pada Rentang Usia 4 – 6 tahun Berikut akan dipaparkan kegiatan belajar sambil bermain yang menggunakan model pembelajaranberdasarkan minat. Kegiatan seperti ini dapat menjadi salah satu alternatif model yang dapat diterapkan di TKdan atau Raudhatul Athfal. Direktorat TK-SD, Dikdosmen, Depdiknas, 2007Kelompok Tk BSemester/Minggu I/1Tema/Sub Tema Diri Sendiri/mengenal DirikuWaktu – Mentaati peraturan yang ada Pembiasaan Perilaku Menceritakan pengalaman/kejadian secara sederhana dengan urut Bahasa Menyebutkan nama diri, nama orang tua, jenis kelamin, alamat rumah dengan lengkap Bahasa240BAB 11 Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Berjalan maju pada garis lurus, berjalan di atas titian, berjalan dengan berjinjit, berjalan dengan tumit sambil membawa beban Fisik-Motorik Membilang/menyebut urutan bilangan 1-20 Kognitif Mencoba dan mengamati macam-macam rasa. Kognitif Menggambar bebas dengan berbagai media kapur tulis, pensil warna, krayon, arang, dan bahan alam dengan rapi Seni Menciptakan 3 bentuk bangunan dari balok Seni Bertepuk tangan dengan 3 pola SeniLangkah Kegiatan Model Pembelajaran Berdasarkan Minat1. Kegiatan awal Klasikal  Bernyanyi, berdoa, dan mengucap salam Pembiasaan.  Bercerita tentang pengalaman 3/4 anak setiap hari dan setiap satu anak bercerita, 3 atau 4 anak bertanya tentang cerita anak tersebut.  Membicarakan tema/sub tema Bahasa.  Melakukan kegiatan fisik/motorik, dapat dilakukan di luar atau di dalam kelas Fisik/Motorik.2. Kegiatan Inti Individual di Area  Sebelum melaksanakan kegiatan inti, guru membicarakan tugas-tugas di area yang diprogramkan pada hari itu  Area yang dibuka setiap hari minimal 4-5 sesuai indikator yang dikembangkan  Guru menjelaskan kegiatan-kegiatan di dalam area yang diprogramkan  Kegiatan pembelajaran sebagai berikut ļƒ¼ļ€  Area Berhitung/Matematika Pemberian tugas membilang dan menyebut urutan bilangan 1-5 ļƒ¼ļ€  Area Seni/ Motorik Menggambar bebas dengan krayon ļƒ¼ļ€  Area IPA Eksperimen membuat teh manis ļƒ¼ļ€  Area Balok Menciptakan satu bangunan dari balok  Anak dibebaskan memilih area mana yang disukai, walaupun area itu tidak dibuka sesuai program guru  Anak dapat berpindah sesuai dengan minatnya tanpa ditentukan oleh guru.  Apabila anak tidak mau melakukan kegiatan di 4-5 area yang diprogramkan, guru diharuskan memotivasi anak tersebut agar mau melakukan kegiatan.  Guru dapat melayani anak dengan membawakan tugasnya ke area yang sedang diminatinya.  Guru dapat memberikan penilaian dengan memakai alat penilaian yang telah ditentukan. Di samping itu guru juga dapat menilai ke mana saja minat anak pada hari itu dengan mengadakan ceklist v di setiap area nama anak dan nama 10 area.  Guru membagi jumlah anak di kelas ke masing-masing area yang diprogramkan misalnya 4/5 area.  Bagi kegiatan yang memerlukan pemahaman atau yang membahayakan jumlah anak dibatasi agar guru dapat memperhatikan lebih mendalam proses dan hasil yang dicapai dapat lebih maksimal, tanpa mengabaikan anak-anak yang berada di area yang lain. 241Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini  Orang tua/keluarga dapat dilibatkan untuk berpartisipasi membantu guru pada waktu kegiatan pembelajaran.  Orang tua/keluarga dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan anak. 3. Istirahat/Makan bersama Cuci tangan, makan berdoa sebelum dan sesudah makan dan bermain. 4. Kegiatan Akhir Klasikal  Bertepuk tangan dengan 2 pola Seni  Diskusi kegiatan satu hari ini dan menginformasikan tentang kegiatan esok hari  Bercerita dari guru  Menyanyi, berdoa, pulang 6. Model PAKEM di Sekolah Dasar pada Rentang Usia 6-8 Tahun Yarmi 2007 15-16 memaparkan gambaran pelaksanaan PAKEM dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Kelas Awal. Guru perlu merancang dan mengelola kegiatan pembelajaran yang mendorong anak untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Adapun hal baru yang berbeda dengan kebiasaan pembelajaran selama ini adalah guru melaksanakan pembelajaran dalam kegiatan yang beragam, misalnya percobaan, diskusi kelompok menulis laporan, berkunjung keluar kelas. Artinya guru perlu menggunakan metode yang bervariasi yang mengarah pada keterlibatan anak secara aktif dalam kegiatan berbahasa. Alat Bantu dan Sumber Belajar Guru menggunakan alat bantu dan sumber belajar yang beragam sesuai mata pelajaran, misal alat yang tersedia atau yang dibuat sendiri, gambar, studi kasus, nara sumber, dan lingkungan. Metode Pembelajaran Guru memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan keterampilan. Anak dapat dapat melakukan percobaan, pengamatan, atau wawancara. Mengumpulkan data/jawaban dan mengolahnya sendiri, menarik kesimpulan, memecahkan masalah, mencari rumus sendiri, menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri. Pengalaman Belajar Guru memberi kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan gagasannya sendiri secara lisan atau tulisan. Melalui diskusi, lebih banyak pertanyaan terbuka, hasil karya merupakan pemikiran anak sendiri. Pemilihan Bahan Ajar Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan belajar dengan kemampuan anak. Sepatutnya mereka dikelompokkan sesuai kemampuan untuk kegiatan tertentu, bahan pelajaran disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut, tugas perbaikan atau pengayaan 11 Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia DiniPendekatan Pembelajaran KontekstualPrinsip pembelajaran yang dilaksanakan adalah pembelajaran bermakna meaningful learning. Salahsatu ciri pembelajaran bermakna adalah pembelajaran yang kontekstual. Pembelajaran dirasakan terkaitdengan kehidupan nyata dan anak memahami manfaat dari pembelajaran yang dilaksanakannya dan anakmerasakan penting untuk belajar demi kehidupannya di masa depan. Misalnya guru mengkaitkan kegiatanpembelajaran dengan pengalaman anak sehari-hari atau guru dapat meminta anak menceritakan ataumemanfaatkan pengalamannya sendiri. Diharapkan anak dapat menerapkan hal yang dipelajari dalamkegiatan atau Evaluasi,Menilai kegiatan pembelajaran dan kemajuan belajar anak secara terus menerus, guru memantau kerja anakdan guru memberikan umpan balik dan penilaian harus dilakukan secara otentik dengan menggunakaninstrumen penilain yang Penerapan PAKEMModel pembelajaran PAKEM di kelas awal SD dibawah ini mengutip hasil rancangan salah satu best practiceUNESCO, yaitu ibu Kompetensi MembacaKelas 1Kompetensi Dasar membaca gambarIndikator siswa dapat mencocokan kata pada gambarBahan • Buku besar hanya gambar tanpa tulisan Tulisan hanya pada judul sampul buku• Kartu kataLangkah Kegiatan Menyanyi dan gerak lagu ā€œMataharikuā€ļ‚·ļ€  Guru menceritakan gambar halaman demi halaman Guru mengajukan pertanyaan kepada anak tentang gambar yang ada misal warna daun, bentuk,menghitung dll Guru memperlihatkan kartu kata pada saat menunjukkan gambar tersebut Setelah selesai membacakan dan memperlihatkan gambar kartu kata, anak diminta untuk mencocoksendiri antara gambar dan kartu kataApa yang diperoleh anak dari kegiatan ini? Pengembangan kosa kata Keberanian mengungkapkan pendapat Belajar tentang ekspresi 243Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini Bunga Pengembangan Daun • Guru meletakkan beberapa kartu kata di setiap halaman dan membacakannya di depan anak sehingga menjadi cerita utuh • Anak secara kelompok diberi kartu-kartu kata tersebut dan diminta untuk menyusunnya kembali • Bermain peran sesuai isi cerita • Bongkar pasang gambar2. Kompetensi Menulis Kelas 2 Kompetensi Dasar mengembangkan kemampuan menulis dan konsep identitas diri Indikator siswa mampu membuat buku alamat Bahan • Kertas setengah halaman • Alat tulis Langkah Kegiatan • Setiap anak menggambar dirinya dan menuliskan nama lengkap mereka alamat, nomor telepon • Minta mereka untuk meletakkan hasilnya di tempat buku mini kelas yang sudah disiapkan sebelumnya Apa yang diperoleh anak dari kegiatan ini? Identitas diri anak mengetahui salah satu dari identitas diri3. Kompetensi Menulis Kelas 2 Kompetensi Dasar meningkatkan kemampuan menulis anak Indikator siswa dapat membuat buku besar kelas Bahan Kertas putih besar/kalender bekas dipakai bagian putihnya, dan spidol. Langkah Kegiatan  Guru memberikan kertas besar kepada setiap anak atau dari kalender bekas  Setiap kertas sudah ditulisi hari ini ..., anak melanjutkannya dengan akhir yang berbeda-beda  Setelah selesai, anak dapat menggambarnya  Guru mengumpulkan hasil karya anak dan dibaca bersama-sama244BAB 11 Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia DiniBuku besar dapat dibuat bersama-sama oleh anak di dalam kelas atau per anak kelas satu, dapat menggunakan kata-kata Hari ini hari Senin, aku bermain di kelas- Hari ini hari Selasa, aku berolah raga dstApa yang diperoleh anak dari kegiatan ini?o Mengekspresikan diri lewat tulisano Kerja tim dapat menghasilkan karya yang luar biasa Pengembangan • Guru meminta anak untuk menulis dengan tema yang berbeda, misalnya binatang peliharaan, Resep Kompetensi Dasar mengembangkan kemampuan menulis dan mendeskripsikan bendaKegiatan ini dilakukan di rumah sebagai tugas Buku tulis/kertas selembarLangkah Kegiatan Anak mengamati kegiatan orang tua memasak satu jenis masakan  Anak menulis bahan-bahan yang diperlukan dengan bertanya atau melihat langsung Apabila memungkinkan, bahan-bahan dapat digambar Tulis peralatan yang diperlukan serta bumbu-bumbunya Dengan bertanya atau mengamati langsung, anak menuliskan proses memasaknya. Di sekolah guru meminta anak untuk saling bertukar resep 245Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini Apa yang diperoleh anak dari kegiatan ini?  Kerja sama anak – orang tua  Menentukan sendiri bagaimana membuat karya  Kemampuan mengobservasi Pengembangan • Resep dapat disatukan dan dibuat buku resep kelas sesuai dengan jenisnya Demikianlah beberapa contoh yang dapat dijadikan masukan dalam memilih dan mengembangkan model pembelajaran yang sesuai bagi layanan anak usia di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini. Latihan Setelah mempelajari dengan seksama konsep dasar model pengembangan kurikulum anak usia dini, maka selanjutnya mahasiswa dapat mengembangkan model pendidikan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi di lapangan dengan menggunakan pengetahuan yang telah mereka miliki tentang bagaimana seharusnya pendidikan anak usia dini dilakukan dengan cara 1. Lakukanlah pengamatan dengan cermat terhadap situasi dan kondisi yang ada di lembaga pendidikan anak usia dini. 2. Analisis situasi tersebut berdasarkan konsep teori yang telah dipelajari, kemudian catat hal-hal penting yang merupakan kelebihan dan kekurangan yang dapat dijadikan masukan bagi 11 Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Ringkasan Pengembangan kurikulum anak usia dini dikembangkan berdasarkan 3 tiga pilar, yaitu 1 Penataan lingkungan di dalam dan di luar kelas indoor dan outdoor 2 Kegiatan bermain dan alat permainan edukatif 3 Interaksi yang ditunjukkan oleh guru dan anak serta orang-orang yang terdapat di lembaga pendi- dikan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum digunakannya pendekatan tematik, pengembangan pusat kegiatan belajar sentra dan pengelolaan kelas berpindah moving class. Model pembelajaran anak usia dini yang selama ini sering digunakan di Indonesia, antara lain Model Kelas Berpusat pada Anak, Model Keterampilan Hidup, Model BCCT Beyond Centre and Circle Time, Model Bermain Kreatif berbasis Kecerdasan Jamak, dan Model Stimulasi OED Observasi, Eksplorasi dan Dikembangkan. 247Daftar PustakaAbdul Rahman, Jamaal. Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah SAW. Bandung IBS, 2005Albrecht, Kay dan Linda G. Miller. The Comprehensif Infant Curriculum. Beltsville MD Gryphon House. K Eileen dan Lynn R. Marotz. Developmental Profil Pre-Birth throught TGwelve 6th Ed. Canada Wads- wayth, Thomas, Sekolah Sang Juara Menerapkan Multiple Intelligence di Dunia Pendidikan 2nd, terjemahan Yudhi Murtanto. Bandung Kaifa, William J, Chester E. Finn Jr., John TE Cribb Jr. The Educated Child. New York The Free L. E. dan A. Winsler. Scaffolding Children Learning Vygotsky and Early Childhood Education. Washington, DC NAEYC, Martha B. The Right Stuff for Children Birth to 8 Selecting Play Material to Support Development. Washington, DC NAEYC, Sue Editor . DAP in Early Childhood Programs Serving Children from Birth through Age 8. Washington, DC Jo Ann. Introduction to Early Childhood Education Preschool throught Primary Grades 6 Ed. USA, Lesley. Montessori Play and Learn A Parents’ Guide to Purposeful Play from Two to Six. New York Crown Publishers, Inc., Elena dan Leang J. Deborah. Tool of the Mind. New Jersey Upper Saddle River, Linda, Bruce Campbell dan Dee Dickinson. Teaching and Learning through Multiple Intelligences terjemahan Tim Inisiasi. Depok Inisiasi Press, Jeri A. Centers for Early Learner Throught out the Year The Ideas for Using Thematic, Integrated Units in Learning Centers for Young Children. USA Good Apple, dan Jan Allen. Early Childhood Curriculum A Creative Play Model, 2nd Edition. NewJersey Merill Publ., William. Theories of Development Concept and Applications 3nd ED. New Jersey Prentice Hall, Gillian, dan Dixon Hazel, Integrated Learning Planned Curriculum Unit. llinois IRI / Skylight Publishing, Inc., Pamela A dkk. Menciptakan Kelas yang Berpusat pada Anak. Washington, DC Children’s Resources International, Inc., dan Michele Borba. The Good Apple to Learning Centers. USA Hamilton Press, Inc., 1978. 249Daftar Pustaka Day, Barbara. Early Childhood Education Developmental and Experiential Teaching and Learning. USA MacMillan College Publishing Company, 1994. Deloys, Jacques. Belajar Harta Karun di Dalamnya Terjemahan WP Napitupulu. Jakarta UNESCO/Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, 1996. DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. terjemahan Alwiyah Abdurrahman. Jakarta Kaifa, 2002. DePotter Bobbi, Mark Reardon dan Sarah Singer-Nourie. Quantum Teaching Orchestrating Student Success, terjemahan Ary Nilandari. Jakarta Kaifa, 2000. Dennison, Paul. E. dan Gail. E. Dennison. Brain Gym. terjemahan Ruslan dan Rahayu Morris .Jakarta Gra- sindo, 2004. Departemen Kesehatan. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta DepKes RI,1997. Departemen Pendidikan Nasional. Garis Besar Program Kegiatan Belajar Jakarta Departemen Pendidikan Na- sional, 1994. dan Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia Dini Jakarta Pusat Balit- bang, Departemen Pendidikan Nasional, 2002, Departemen Pendidikan Nasional. Petunjuk Teknik Penyelenggaraan Pendidikan pada Kelompok Bermain. Jakarta Depdikbud, 2000 Menu Pembelajaran pada PAUD Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. Jakart Direktorat PAUD, 2002. dan Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Pusat Ba- litbang, 2002. __________________________ Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak Dilengkapi penyesuaian GBP- KB pada Sistem Semester. Jakarta Dirjen Dikdasmen, Direktorat TK-SD, 2003. _________________________ Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional UU RI No. 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional, 2003. __________________________ Acuan Menu Pembelajaran pada Kelompok Bermain. Jakarta Direktorat Pen- didikan Anak Usia Dini, 2004. __ .Garis Besar Program Kegiatan Belajar. Jakarta Departemen Pendidikan Nasio- nal,1994 __________________________ Modul Sosialisasi Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Dirjen PLS, 2005. ___________ .ā€œMenyongsong Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini Jalur Pendidikan Non Formalā€, laporan eksekutif Semiloka Nasional PAUD, Dirjen PLSP dan PPS UNJ, Jakarta, 8-12 Oktober 2004. __________________________. Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Jakarta Depdiknas, 2005. __________________________. Naskah Akademik Pendidikan Profesional Guru. Jakarta Ditjen Dikti, 2006. Departemen Sosial. Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Jakarta Direktorat Bina Pelayanan Sosial Anak, 2002. Depdiknas. Panduan Program Pendidikan Profesi Guru PPG. Jakarta Kemendiknas, Dikti. 2010. . Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru Anak Usia Dini. Jakarta Kemendiknas, Dikti. 2009. Dewantara, Ki Hajar. Bagian Pertama Pendidikan. Cet. Kedua. Yogyakarta. 1977250Daftar PustakaDiane Tillman dan Diana Hsu, Living Values An Educational Program, Living Values Activities for Children Ages Grasindo. 2004Docket, Sue dan Marlyn Fleer. Play and Pedagogy in Early Childhood –Bending the Rules. Sidney Harcourt, Diane Trister dan Laura J. Colker. Creative Curriculum for Early Childhood . Washington, DC Teaching Strategies., Gordon dan Jeannete Vos. The Learning Revolution. USA The Learning Web, John P. Introduction to Child Development. Saint Paul, Minnepolis West Publishing Company, tan- pa Development Center, inc. center for children and technologyEssa, Eva L. Introduction to Early Childhood Education 4 Ed. Canada Delm Learning, 2011Forman, George E. dan David S. Kuschner. The Child’s Construction of Knowledge Piaget for Teaching Children. Washington,DC NAECY, Early Childhood Care and Development in IndonesiaI. Jakarta FORUM PAUD. Howard. Multiple Intelligences The Theory in Practice A READER. USA BasicBooks, Howard. Intelligence Reframed Multiple Intelligences for 21 th Century, USA BasicBooks, Ann Miles dan Kathryn Williams Browne, Beginning and Beyond Foundations in EarlyChildhood Education. New York Delmars Publishing Inc., Elizabeth G. Metode Pengajaran Montessori untuk Anak Prasekolah. Jakarta Pustaka Delapratasa, NAEYC Early Childhood Program Standar, p2-3, . Good Times Being Creativehttp/ ā€204 juta anak mendapatkan pendidikan usia diniā€. kurikulum 2004 dengan kecerdasan jamak/13 Oktober Intelligences and // Lake,Kathy,IntegratedCurriculum. Der Stuyf, Rachel R. Scaffolding as a Teaching Rebecca. The Complete Learning Center Book. Beltsville, Maryland Gryphon house, Fasli. Arah Kebijakan Nasional Pendidikan Anak Usia Dini Jalur Pendidikan Non Formal, makalah disampaikan pada Semiloka Nasional Pendidikan Anak Dini Usia, Depdiknas, Jakarta, 9-12 Oktober Fasli. Kebijakan Pembinaan PAUD di Indonesia Bahan Seminar dan Lokakarya Nasional PAUD, 10-12 September 2003. Bandung UPI-Dirjen Depdiknas, 2003Jalal, Fasli. Peranan Gizi, Kesehatan dan Pendidikan dalam Melejitkan Potensi Kecerdasan Anak. Jakarta Direk- torat PAUD, Dirjen PLS, Departemen Pendidikan Nasional, Martini. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta Grasindo. 2006Jasmine, Julia. Teaching with Multiple Intelligences. USA Teacher Created Materials, tanpa Dorothy M, Roy McConkey dan Simon Hewson. Let Me Play. Canada Human Horizons Series, 1984. 251Daftar Pustaka Kitano, Margie K. dan Darrell F. Kirby. Gifted Education A Comprehensive View. Boston/Toronto Little, Brown and Company, 1986. Kostelknik, Marjorie J. editor. Teaching Young Children Using THEMES. Glenview, Ilinois GoodYear Books, 1991. Kurikulum dan Hasil Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Pusat Balitbang, 2002. Lake, Kathy. Integrated Curriculum 1994. Maddaleno, Matilde dan Francisca Infante. Life Skills Approach to Child and Adolescent Healthy. USA Pan American Health Organization, 2001. Mayesty, Mary. Creative Activities for Young Children 4th Ed Play, Development, and Creativity. New York Del- mar Publishers Inc., 1990. Miarso, Yusufhadi. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta UNJ-Prenada Media, 2004. Monks, dan Siti Rahayu Haditono. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagi- annya. Yogyakarta Gadjah Mada University Press, 1999. Mulyono Abdurrahman. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta Departemen Pendidikan dan Ke- budayaan dan Rineka Cipta, 1999. Mulyono, Abdurrahman. Paradigma Pendidikan Inklusif Anak Usia Dini. Jakarta Program Studi PAUD, Pro- gram Pascasarjana, UNJ, 2007. Munandar, Utami. Mengembangkan bakat dan kreatifitas anak sekolah Petunjuk Bagi Para Orangtua dan Guru, Jakarta Gramedia, 1992 . Nash, Madeleine. Child Brain. Time Magazine 3rd edition. 1997 Nash, J. Madeleine. Otak Kanak-kanak. Jakarta Tigaraksa Satria, tanpa tahun Naskah Akademik Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini PG PAUD dan Rambu-Rambu Penyeleng- garaan Program S-1 PG PAUD. Jakarta Direktorat Ketenagaan, Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, 2007. Napitupulu, Universitas yang Kudamba. Jakarta. Komisi Nasional Indonesia Untuk UNESCO. 2001 Naughton, G. Mac. Shaping Early Childhood Learners, Curriculum and Contexts. Midenhead, Berkshire Open University Press, 2003. Nixon, Dianne dan Katy Gould. EmergingChild Development in the First Three Years. AustraliaSocial Science Press, 1999. Puckett, Margaret B dan Deborah Diffily. Teaching Young Children An Introduction to the Early Childhood Pro- fession 2nd Edition. Canada Delmar Learning, 2004. Roger, Cosby S dan Sawyers Janet K. Play in the lives of children. Washington DC NAEYC, 1995. Salkind, Neil J. An Introduction to Theories of Human Develompment Terjemahan M. Khazim. Bandung Nusa Media. 1995. Sampel, Bob. Revolusi Belajar untuk Anak. Bandung Kasfa. 2009 Santrock, John W. , Life-Span Development , terjemahan Juda Damanik dan Achmad Chusairi. Jakarta Er- langga, 2002. Siskandar, Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk Anak Usia Dini, Bulettin PAUD Jurnal Ilmiah Anak Usia Dini, No 01, April 2003. Seldin, Tim. How to raise an Amazing Childthe Montessori way to bring up caring, confident children. Dorling252Daftar Pustaka Kindersley, Penguin Company, Conny. Belajar dan Pembelajaran dalam Taraf Usia Dini Pendidikan Prasekolah dan Dasar . Jakarta Prenhalindo, Landasan Pembelajaran dalam Perkembangan Manusia. Jakarta Pusat Pengembangan Ke- mampuan Manusia, Catatan Kecil tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Jakarta Kencana, 2007. Potret Pengasuhan, Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini di FO- RUM PAUD, Ag. Aliran Baru dalam Pendidikan bagian ke-1. Bandung CV. Ilmu,1988Soejono, Ag. Aliran Baru dalam Pendidikan bagian ke-2. Bandung CV. Ilmu, 1989Stefanakis, Evangeline Harris. Multiple Intelligences and Portofolios A Window Into The Learner’s Mind. Ports- mouth, NH Heinemann, Sandra J. Playing A Kid’s Curriculum. USA GoodYear Books, I Nyoman, Pengembangan Kurikulum Berbasis Masyarakat dan Berorientasi pada Kecakapan Hidup, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan tahun ke-10, Juli S. Arah Kebijakan Ditjen PNFI dalam Pelembagaan PAUD di Indonesia. Jakarta Depdiknas, Bambang dan Yuliani Nurani Sujiono. Mencerdaskan Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta Elexmedia Computindo, Yuliani Nurani dan Bambang Sujiono. Menu Pembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta Citra Pendidikan, Yuliani Nurani. Seri Pengembangan PAUD Berbasis Keluarga Mengembangkan Keterampilan Hidup Anak Usia Dini melalui Kecerdasan Hati Pola Pengasuhan Orangtua dalam Mendidik Anak Usia Dini. Jakarta Direktorat PAUD, Depdiknas, Suryabrata. Psikologi Pendidikan. Jakarta Rajawali, Alawi. Desain Instruksional. Jakarta Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Diane dan Diana Hsu, Living Values An Educational Program, Living Values Activities for Children Ages 3-7. Jakarta Grasindo, Abdullah Nashih. Pendidikan Anak dalam Islam. Jakarta Pustaka Imani, Charles dan Mary E. Wolfgang. School for Young Children Developmentally Approriate Practice. USA Allyn and Bacon, Gusti. Penerapan PAKEM di Sekolah Dasar Bahan PLPG. Jakarta Universitas Negeri Jakarta, Nurani. Strategi Pembelajaran. Jakarta Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2003. 253GlosariumBAB 1 Learning by doing = belajar dengan melakukan aktivitasCuriosity = rasa ingin tahuThe golden years = masa keemasan Learning by stimulating = belajar melalui stimulasiNAEYC National Association Early Young Children = Ismorfis = kerangka keimuan Pendidikan Anak Usia Asosiasi Nasional Anak Usia Dini Di Amerika Dini dibangun dari inter disiplin ilmu yangSystem approach = pendekatan sistem merupakan gabungan dari disiplin program = perencanaan program Neurosains = ilmu tentang perkembangan otakProgram implementation, monitoring, evaluation for manusia further development = implementasi program, BAB 3 monitoring, evaluasi untuk pengembangan anak usia dini Hidden potency = potensi tersembunyiEnviromental elements = elemen lingkungan Self help = menolong diri sendiriSosiological elemens = elemen sosial Learning how to learn = belajar bagaimana belajarPhysical elements = elemen fisik Learning to know = belajar untuk mengetahui Learning to do = belajar melalui aktivitas langsungBAB 2 Learning to be = belajar dengan bermain peran Learning to live together = belajar dengan berinter-Trial and error = coba dan salahCooling down = pendinginan aksi dengan anak lain dan mentaati ketentuanTranfering = pengepakan dan peraturan yang berlakuAccreditation criterion and procedures = membawa Field trip = perjalanan wisata/karya wisata The golden years = masa keemasaan pertumbuhan kehangatan dan rasa hormat dan perkembangan anak usia diniTalking teaching = pengajaran tersurat Education for All = Pendidikan Untuk Semua/PUSSilent teaching = pengajaran tersirat World Fit for Children = Dunia Yang Layak UntukSurvival = kelangsungan hidup AnakConsolidation = penggabungan Convention on the Right of the Child = KonvensiRenewal = pembaharuan Hak-hak AbakMaturity = kedewasaan The Salamanca Statement = Pernyataan SalamancaIndividual differences = perbedaan kebutuhan per- Day care = taman penitipan anak Stimulus respons = stimlus respon kembangan setiap anakLearning by playing = belajar melalui bermian 255GlosariumOperant conditioning = operan kondisioning Fridge = perdamaianClassical conditioning = klasikal kondisioning Freude = kegembiraanTime out = istirahat Frabeit = kemerdekaanGenetic = genetic/keturunan The Gift = bermain dengan meraba/sensorimotorikMaturation = kematangan The Occupation = bermain dengan berekspresiCephalocaudal = proses pertumbuhan dimulai dari artistik kepala hingga ke kaki The mother play = bermain dengan permainan ke-Proximodistal = proses pertumbuhan dimulai berasal giatan social dan pengalaman anak berinteraksi dari pusat badan kea rah luar dengan alam sekitarAgresi = perilaku agresif/menyerang Laboratory plan = laboratorium anakMother Goose Story = cerita ibu angsa The Dalton plan = Sistem pendidikan DaltonSensorimotor = tahap interaksi anak 0-2 tahun A sociocultural constructivist = konstruktivis sosial- dengan lingkungan menurut Piaget budayaPraoperasional = tahap adanya kemampuan dalam ZPD/Zone Proximal Development = area kritis per- menghadirkan objek nyata dalam kegiatan, kembangan anak usia dini pengetahuan melalui imitasi, permainan simbolis. Solitary = bermain secara sendiri-sendiriOperasional Kongkrit = tahap menyelesaikan masa- Genetic Law of Development = Hukum per- lah dengan konservasi dan reversibilitas kembangan geneticKonservasi = pengelolaan cara menyelesaikan masa- Scaffolding = bantuan sementara/pijakan Functional play = bermain fungsional lah Constructive play = bermain konstruktifZone Proximal Development/ZPD = area kritis per- Make believe = bermain pura-pura Game with rules = bermain dengan aturan kembangan anak usia dini AVM/Audio Visual Dramatic play = bermain drama Memory = pendengaran, visual, ingatan Active learning = belajar aktifKonsep 5H Heart, Hand, Health, Head, Harmony Development position = pendekatan perkembangan = hati, kreativitas dan keterampilan, kesehatan Play activity = aktivitas bermain fisik dan rohani, wawasan yang luas, Behavioural position = perilaku yang diatur membuat anak nyaman-aman-menyenangkan. Direct instruction = pembelajaran yang diatur olehThe Greatest American Thinker = pemikir besar Amerika guruLearning by doing = belajar dengan melakukan Separate subject = pembelajaran terpisah aktivitas Zelfstandig = berdiri sendiriField trip = perjalanan wisata/karya wisata Onafhankelijk = tidak tergantung pada orang lainCasa dei Bambini = Rumah anak Vrijheid, zelfsbeschikking = mengatur dirinya sendiriScientific Pedagogy as Applied to Child Education in Natural law = hokum alam the Children’s House = Ilmu Pendidikan sebagai Care and dedication based on love = asah, asih, asuh Aplikasi untuk Pendidikan Anak di Rumah Educate the head, heart, hand = mendidik denganWorld Exhibition = pameran duniFroebel is founding fatherKindergarten = Froebel wawasan yang luas, bernurani, kreatif-terampil. adalah Bapak pendiri Taman Kanak-kanak Ing Ngarso Sung Tulodo = pendidik di depan sebagaiGarden of Children = Taman AnakKindergarten = Taman kanak-kanak teladan Ing Madyo Mangun Karso = pendidik di tengah sebagai penyemangat256GlosariumTut Wuri Handayani = pendidik di belakang sebagai Physical, social, emotion, cognitive needs = kebutuhan pendorong dan memantau agar anak mampu fisik, social, emosi, kognitif bekerja Child centered program = pusat program anak sendiri Focus on child need/Special Education Need/SEN =Motivasi = doronganReinforcement = penguatan pendidikan berkebutuhan khususReward = penghargaan Student Active Learning/SAL = siswa belajar aktifPunishment = hukuman Extention of the mind = psikodelikLearning by playing = belajar melalui bermain Developmentally Appropriate Practice/DAP = per-Joyful learning = belajar yang menyenangkanLife skills = keterampilan hidup kembangan yang sesuaiLife and community centered = pusat kehidupan dan Hidden excellence in person hood = potensi tersem- masyarakat bunyi di dalam diri anakOptimizing excellence in human resources deve- Co creating new values = kerusakan/penyimpangan lopment = optimalisasi kecerdasan dan per- nilai-nilai baru kembangan sumber daya manusiaBody of knowledge = Ilmu Pendidikan/pohon ilmu BAB 4A women’s achievement award in higher education = penghargaan bagi wanita yang berdedikasi pada Body of knowledge = Ilmu Pendidikan bidang pendidikan tinggi Common ground = keterkaitan ilmu satu denganCommon ground = kesamaan ilmu dengan ilmu yang lain ilmu yang lainTrubungen/paedagogic = pedagogic atau ilmu pendi- Learning society = masyarakat belajar dikan anak Learning a treasure within = belajar harta karun diLearning society = masyarakat pembelajarLearning treasure within = belajar harta karun di dalamnya dalamnya Developmentally Appropriate Practice = per-Nature = alamiah/genetikNurture = lingkungan/pola asuh kembangan yang sesuaiSelf generating trend = individu Setting = latar belakangDevelopmental interface = interkasi antara na- Homo sapiens = manusia berpikir ture dan nurture yang mempengaruhi per- Homo mechanism = manusia mesin kembangan anak Homo ludens = manusia bermainFamily centered program = pusat program keluarga Reinforcement = pengayaanTwo generation program/work with children = pro- Skill = keterampilan gram orangtua dan anak Eksplorasi = penjelajahanCollaborative efforts with other agencies = usaha be- Learn = belajar kerjasama dengan agensi lain dalam mengatasi Need = kebutuhan masalah anak usia dini Discovery = penemuanEcological/holistic approach = pendekatan ling- Inquiry = penemuan kungan secara menyeluruh SAL/Student Active Learning = Belajar Siswa Aktif Creative learning = belajar kreatif Display = pemaparan Center of interest = pusat minat Self knowledge = pengetahuan diri Learning by doing = belajar dengan melakukan Insting = perasaan 257GlosariumConstruktivist = membentuk/membangun Separate school on regular campus = pemisahan anakSelf esteem = harga diri berkebutuhan khusus di sekolah pada programSelf confident = percaya diri regulerBrowsing = mengunduh/mengambilField trip = perjalanan wisata/karya wisata Special unit in regular school = layanan khusus diSpider web = jarring laba-laba/salah satu model pen- sekolah reguler dekatan dalam pembelajaran anak usia dini Special class in regular school = kelas khusus di seko-Memory = ingatan lah regulerLong Term Memory = ingatan jangka panjangOutbond learning = belajar berpetualang Reguler school = sekolah regulerBAB 5 BAB 7Exception = berkelainan atau berkebutuhan khusus Periode sensitive = masa awal belajarDeclaration of Human Rights = Deklarasi Hak Asasi Toilet training = masa belajar mengendalikan dan Manusia mengontrol buang air kecil/besar pada anakConvention on the Right of Child = Konvensi Hak- Exploratory play = bermain eksplorasi Energetic play = bermain dinamis hak Anak Social play = bermain sosialEducation for All = Pendidikan Untuk Semua/PUS Imaginative play = bermain imajinatifDakar Statement = Pernyataan Dakar Puzzle in-out play = bermain teka-tekiChildren with Special Need = anak dengan berke- Creative play helps children grow = bermain kreatif butuhan khusus membantu perkembangan anakIndividualized Instruction Program = program pem- Object creation = berkreasi dengan objek Continuing story = cerita bersambung belajaran individual Creative dramatic play = bermain drama kreatifSpecific learning disabilities = kesulitan belajar khu- Creative movement play = bermain gerakan kreatif Questioning creative = bermain dengan pertanyaan- susSlow learner = lambat belajar pertanyaan kreatifStudent at risk = anak berisiko Unoccupied = tidak menetapEarly identification and intervention = identifikasi Onlooker = penonton/pengamat Solitary independent play = bermain sendiri dan intervensi dini Parrarel activity = kegiatan pararelRemedial teaching program = program pembelajaran Associative play = bermain dengan teman Cooperative or organized supplementary play = kerja- pengulanganSpecial education program = program pendidikan sama dalam bermain Direct instruction = pengajaran langsung atau ber- khususMainstreaming community = arus utama kehidupan main dengan aturan tambahan Developmentally Appropriate Practice/DAP = per- masyarakatLeast restrictive environment = lingkungan yang kembangan yang sesuai National Association Early Young Children/NAEYC = tidak membatasi interaksiResidential school = sekolah di lingkungan peruma- Asosiasi nasional anak usia dini di Amerika Trend = gaya han Push off = menarik dan mendorongSeparate day school = pemisahan anak berkebutuhan khusus di sekolah258GlosariumBAB 8 and the level of potential development as determi- ned through problem solving under adult gui-NAEYC Draft Early Childhood Program Standard dance or in collaboration with more capable peers = rencana program standar yang dibuat oleh = kesenjangan antara level perkembangan yang NAEYC aktual yang ditunjukkan dengan pemecahan masalah secara mandiri dan levelDevelopmentally Appropriate Practice/DAP = per- perkembangan potensial yang kembangan anak yang sesuai ditunjukkan oleh anak dengan bimbingan orang dewasa ataupun kerjasama denganAssesment = evaluasi perkembangan anak usia dini teman sebaya yang lebih National Association Early Young Children Scaffolding = bantuan sementara/pijakan = Asosiasi nasional anak usia dini di Amerika BAB 9NAECS= In-outdoor = di dalam dan di luar ruanganMaterial learning = bahan ajar Developmentally Appropriate Practice = per-BCCT = pendekatan pembelajaran anak usia dini kembangan yang sesuai yang memadukan antara konsep dan Make believe = bermain pura-pura pengalaman praktek langsung yang dilakukan Attending = kemampuan memfokuskan perhatian oleh anak pada diri dan lingkunganHigh scope = salah satu model kurikulum di Amerika Listening = kemampuan mendengarChild developmental theories = teori-teori per- Observing = kemampuan dalam mengamati suatu kembangan anak objek kejadianChild centered approach = pendekatan yang berpusat Remembering = kemampuan untuk mengingat Recalling = kemampuan untuk mengulang kembali pada anak I hear and I forget = saya dengar dan saya lupaConstructivism approach = pendekatan konstruktif I see and I remember = saya lihat dan saya ingatCreative play curriculum approach = pendekatan I do and I understand = saya lakukan dan saya me- kurikulum dengan bermain kreatif mahamiSensitive periods = periode sensitif Learning by doing = belajar dengan melakukanChild centered learning = belajar berpusat pada anakTeacher centered learning = belajar berpusat pada aktivitas Learning by stimulating = belajar melalui stimulasi guru Learning by modelling = belajar melalui model/me-Developmental position = pedekatan perkembanganPlay activity = aktivitas bermain niruBehavioural position = perilaku yang diatur Program card = anak merencanakan kegiatan yangDirect instruction = pembelajaran yang diatur oleh akan dilakukan hari ini guru Open choice = guru dan anak bekerjasama membagiTo Construct = membangunA Sosialcultural constructivist = konstruktivist social tugas dan mengerjakan kegiatan, guru juga mengatur perpindahan sentra agar berjalan lancar budayaTools of mind = alat berpikir dan tertibZone Proximal Development/ZPD = area kritis per- Multi station = tempat pergantian dan waktu kembangan anak usia dini menunggu antara 3-5 menitThe distance between the actual developmental levels as determined by independent problem solving 259GlosariumEnrichment centers = pusat pengayaan Thinking skill = keterampilan berpikirMoving class activity = pengelolaan kelas berpindah Social skill = keterampilan sosialIn-out door activity = aktivitas di dalam dan di luar Pre vocational skill = keterampilan pra akademik BCCT = pendekatan pembelajaran anak usia dini kelasFeasibility = kelayakan yang merupakan perpaduan antara teori danMultiple Intelligences/MI = kecerdasan jamak praktek pengalaman langsung yang dilakukan olehLife skills = keterampilan hidupSelf help = menolong diri sendiri anakSocial skill = keterampilan sosial SPO = standar prosedur operasionalGeneral life skill = keterampilan hidup umum Metode OED = metode observasi, eksplorasi, di-Self awareness = kesadaran diri kembangkan260Tentang Penulis Yuliani Nurani Sujiono, lahir di Palembang, 16 Juli 1966. Puteri ke delapan dari delapan bersaudara pasangan H. Ahmad Nurani bin Abubakar dan Hj. Romlah binti Abdullah almh. Masa kecil dilalui di kota kelahirannya Palembang sampai menamatkan Sekolah Dasar. Selanjutnya mengikuti kepindahan orangtua ke Curug, Tangerang dan berhasil menamatkan SLTP Negeri 1 dan SLTA Negeri 1 di kota tersebut. Pada tahun 1985 mengikuti pendidikan di IKIP Jakarta pada program studi Psikologi Pendidikan, lulus tahun 1989; Pada tahun 1996 lulus dari Magister Teknologi Pendidikan dan Tahun 2008 menjadi Doktor Pendidikan dengan spesialisasi Pendidikan Anak Usia Dini yang pertama di Universitas Negeri Jakarta. Bekerja sebagai tenaga edukatif pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini,Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta. Pada tahun 2007-2011 diberi kepercayaan untukmenduduki jabatan sebagai Pembantu Dekan I pada Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta. Pengalaman lain, sebagai penulis buku, modul dan nara sumber di majalah AYAHBUNDA, PARAS,Tabloid Nakita, Ibu dan Ayah sejak tahun 2002 sampai sekarang. Selain itu pernah menjadi pengasuh acaraCBSA Cerita dan Bincang-bincang seputar Anak pada Radio Latin Rose tahun 2000-2002 dan RRI JakartaFM 108,6 sampai saat ini. Karya tulis berupa buku yang telah diterbitkan antara lain Seri mengembangkan potensi bawaanPersiapan dan Saat Kehamilan, Penerbit Elexmedia Komputindo Gramedia Group, Jakarta, 2004;Mencerdaskan Perilaku Anak Usia Dini, Penerbit Elexmedia Komputindo Gramedia Group, Jakarta,2005; Menu Pembelajaran Anak Usia Dini lahir-8 tahun disertai dengan Kurikulum dan Silabus TK-RA,Penerbit Citra Pendidikan, Jakarta, 2005; Mozaik Teknologi Pendidikan Kontributor tulisan Aplikasi TP padaPendidikan Anak Usia Dini Pengembangan KBK melalui Penerapan Model Pembelajaran Sentra untukmengembangkan Multi Kecerdasan, Penerbit Prenada Media, Jakarta, 2004; Kompetensi Dasar Mengajar,Penerbit Karunika Universitas Terbuka, Jakarta, 2001 ; Strategi Pembelajaran, Penerbit Karunika UniversitasTerbuka, Jakarta, 2003 ; Pengembangan Kognitif, PGTK UT, Penerbit Karunika Universitas Terbuka, Jakarta,2005; Monograf Buku Peranan Gizi, Kesehatan dan Pendidikan Dalam Melejitkan Potensi KecerdasanAnak sebagai kontributor pada penulisan buku berjudul ā€œPeranan Pendidikan bagi Pengembangan PotensiKecerdasan Anakā€, Direktorat PAUD, Dirjen PLS, Departemen Pendidikan Nasional, 2004. Menikah dengan Bambang Sujiono dan telah dikaruniai tiga orang putera dan puteri, yaitu Bamby YudiaD’Armani saat ini sudah kuliah di Program Studi Arsitektur di Universitas Gajah Mada di Yogyakarta, BanniYulia M’Azzuri saat ini sedang belajar di kelas X SMA Negeri 1 Bekasi dan Bannu Yusaffa N’Attailah, saat inimengikuti pendidikan SDIT Almanar Wisma Asri Bekasi. 261. Pentingnya PAUD Mengapa PAUD penting bagi perkembangan anak? Inilah alasan pentingnya PAUD Menurut Para Ahli. Pentingnya pendidikan anak usia dini paud MEMBAWA Konsep keilmuan PAUD bersifat isomorfis, artinya kerangka keilmuan PAUD dibangun dari interdisiplin ilmu yang merupakan gabungan dari beberapa displin ilmu, diantaranya psikologi, fisiologi, sosiologi, ilmu pendidikan anak, antropologi, humaniora, kesehatan, dan gizi serta neuro-sains atau ilmu tentang perkembangan otak manusia Yuliani, 2009 10. Untuk memudahkan membaca kita sediakan sistematika sebagai berikut Urgensi Mengapa PAUD Itu Penting Bagian ini menjawab pertanyaan tentang pentingkah paud bagi anak? Salah satu target dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional adalah meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing. Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah Indonesia berkomitmen dengan menjamin terpenuhinya pendidikan bagi anak usia dini. Ini menjadi penting, karena Pendidikan Anak Usia Dini PAUD merupakan pondasi bagi tumbuh kembang anak menjadi manusia dewasa berkualitas dan berdaya saing. PAUD HI adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial amak. Tentunya yang beragam, dan saling terkait secara Stimultan Sistematis Terintegrasi Peran Satuan PAUD Satuan PAUD memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya pemenuhan kebutuhan esens anak yaitu melalui kerjasama lintas sektoral baik dengan instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, tokoh kemasyarakatan. dan orang tua. Kebutuhan Esensial Anak Kebutuhan esensial anak meliputi kebutuhan dari Layanan pendidikan Layanan kesehatan & gizi Layanan pengasuhan Layanan perlindungan Layanan kesejahteraan 1. Layanan Pendidikan Layanan pendidikan adalah layanan dasar yang di selenggarakan di di PAUD. Tujuannya, untuk mengembangkan berbagai potensi anak yang mencakup nilai-nilai agama dan moral, fisik & motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, , dan seni. 2. Layanan Kesehatan & Gizi Pemberiuan layanan kesehatan dan gizi di satuan paud di wujudkan dalam kegiatan rutin seperti penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, pembiasaan makan makanan sehat dan gizi seimbang, pembiasaan mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, pengenalan makanan gizi seimbang dengan melibatkan orang tua dalam membuat bekal anak sehari-hari. Memantau asupan makanan yang dibawa anak setiap hari, penyediaan alat P3K, mengontrol kondisi fisik anak secara sederhana misalnya mengukur suhu tubuh, luka, dll, 3. Pengasuhan Pengasuhan dilakukan dengan bekerja sama dengan orang tua melalui program parenting, kegiatannya bisa berupa Kelompok Pertemuan Orangtua KPO misalnya penyuluhan, diskusi, simulasi, seminar tumbuh kembang, dan pembiasaan berlaku hidup bersih PHBS; konsultasi guru dan orang tua terkait tumbuh kembang anak; leterlibatan keterlibatan orang tua di kelas misalnya membantu menata lingkungan main, membuat meja pembelajaran, dll; keterlibatan orang tua dalam menyiapkan program makanan bersama; dan keterlibatan orang tua di luar kelas. 4. Perlindungan Semua anak harus dipastikan terhindar dari kekerasan fisik maupun kekerasan non fisik. Memastikan lingkungan, alat, dan bahan main yang digunakan oleh anak dalam kondisi yang aman, nyaman, dan menyenangkan. Memastikan lagi tidak ada anak yang terkena perundungan atau kekerasan fisik lainnya, ataupun ucapan oleh teman, guru atau orang dewasa yang ada di dalam satuan PAUD. Mengenalkan kepada anak yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh baik oleh dirinya maupun orang lain. Serta mengajarkan anak untuk dapat menolong kepada dirinya apabila mendapatkan perlakuan yang jahat. 5. Kesejahteraan Dalam layanan kesejahteraan, satuan PAUD dapat memperhatikan bagaimana anak terpenuhi kebutuhan dasarnya seperti hak perlindungan, hak tumbuh kembang, hak partisipasi, hak kelangsungan hidup, dan hak identitas. Dalam hak identitas ini dapat kita contohkan seperti satuan PAUD membantu keluarga yang anaknya belum memiliki akte kelahiran dengan cara mendaftarkan ke kelurahan untuk diproses akta kelahirannya. Dalam pelaksanaan pengembangan anak usia dini atau PAUD HI harus dilakukan secara stimultan, sistematis, dan terintegrasi, serta harus dilakukan juga secara berkesinambungan agar mendukung anak agar dapat bertumbuh kembang secara optimal dalam rangka mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas, ceria dan berkarakter. Teentunya sebagai upaya untuk membantu generasi masa depan yang berkualitas dan kompetitif. Apabila kelima komponen tersebut digabungkan maka terbentuklah yang namanya PAUD Holistik Integratif yaitu selain menyelenggarakan pendidikan, satuan PAUD juga membantu empat kebutuhan esensial anak lainnya. Jadi itulah pentingnya paud holistik integratif, kita bisa mendapatkan motto pendek berikut PAUD Itu Penting; PAUD HI Harus! PAUD penting atau tidak sih? Berdasarkan tinjauan secara psikologi dan ilmu pendidikan, masa usia dini merupakan masa peletakan dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Apa yang diterima anak pada masa usia dini, apakah itu makanan, minuman, serta stimulasi dari lingkungannya memberikan kontribusi yang sangat besar pada pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa itu dan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Pertumbuhan dan perkembangan anak tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan perkembangan struktur otak. Dari segi empiris banyak sekali penelitian yang menyimpulkan bahwa pendidikan anak usia dini sangat penting, karena pada waktu manusia dilahirkan, menurut Clark dalam Yuliani, 2009 kelengkapan organisasi otaknya mencapai 100 –200 milyard sel otak yang siap dikembangkan dan diaktualisasikan untuk mencapai tingkat perkembangan optimal, tetapi hasil penelitian menyatakan bahwa hanya 5% potensi otak yang terpakai karena kurangnya stimulasi yang berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi otak. Lihat deh Bun grafik di atas Pada sampai usia 5 tahun perkembangan fisik otak anak mencapai lebih dari 80% dan perkembangan intelektual anak mencapai lebih dari 50%. Pada usia balita ini kondisi otak memiliki konsentrasi tunggal, fokus tapi rileks. Kondisi ini memungkinkan otak menangkap berbagai rangsangan secara kuat. Ayah Bunda… jika menginginkan kelak anak ayah bunda menjadi mandiri, mempunyai moral dan mental spiritual yang baik, tanamkanlah nilai-nilai tersebut sejak masa balita. Usia dini lahir – 6 tahun merupakan masa perkembangan dan pertumbuhan yang sangat menentukan bagi anak di masa depannya atau disebut juga masa keemasan the golden age namun sekaligus periode yang sangat kritis yang menentukan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. Hasil penelitian/kajian ilmiah di bidang Neorologi oleh Osbon, White, Bloom menyatakan bahwa perkembangan intelektual/ kecerdasan anak pada usiaa. 0 – 4 tahun mencapai 50 %b. 0 – 8 tahun mencapai 80 %c. 0 – 18 tahun mencapai 100 % Sedangkan pertumbuhan fisik otak anak pada usiaa. 0 tahun mencapai 25 %b. 6 tahun mencapai 85 %c. 12 tahun mencapai 100 % Jadi anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia SD tidak benar, bahkan pendidikan yang dimulai pada usia TK 4-6 tahun pun sebenarnya sudah terlambat. Ref Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta PT Indeks. Sekolah PAUD dapat membantu membimbing orang tua dan pengasuh agar anak-anak memiliki masa depan yang cerah. PAUD telah dilatih dan memahami perasaan dan emosi anak-anak serta membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka dan menunjukkan kekuatan mereka. Inilah alasan pentingnya PAUD 1. Membantu Anak Berkembang Pendidik anak usia dini dikenal memiliki profesionalitas dalam bekerja dengan anak-anak hingga sekitar usia enam tahun. Pada dasarnya inilah yang membuat mereka pro dalam menilai, mengamati dan mendokumentasikan perkembangan mereka. Guru anak usia dini dapat mendeteksi keterlambatan perkembangan serta kesulitan kognitif, sosial dan emosional pada anak-anak dan membantu memperbaikinya. Mereka juga selalu berusaha untuk fokus pada kekuatan anak dan menyesuaikan lingkungannya dengan kebutuhan dan kesukaannya. 2. Sekolah PAUD Dapat Membangun Hubungan Positif Membangun hubungan yang hangat dan positif dengan anak sangat penting karena anak perlu merasa aman dan diperhatikan. Pendidik anak usia dini melakukan pekerjaan yang baik untuk membuktikan lingkungan yang positif dan membantu anak-anak membangun hubungan yang positif satu sama lain. Mereka juga memastikan untuk memberikan hubungan positif dengan semua anak dengan terlibat dalam permainan mereka, mengajukan pertanyaan, memenuhi kebutuhan dan kesukaan mereka, dan memperhatikan kesejahteraan mereka. 3. Sosialisasi Dengan Orang Selain Orang Tua Anak Penting bagi anak-anak untuk bersosialisasi dengan orang-orang di luar rumah mereka. Anak-anak perlu merasa nyaman dengan individu selain orang tua mereka karena orang tua harus pergi bekerja. Tempat penitipan anak dan kelompok bermain sangat penting untuk tujuan ini. Pada awalnya, akan sulit bagi beberapa anak untuk beralih dari rumah ke tempat penitipan anak, tetapi seiring waktu mereka akan merasa nyaman dengan sekolah PAUD dan anak-anak lainnya. Dan tentunya ini akan bermanfaat bagi pertumbuhan, pembelajaran, dan kemampuan bersosialisasi mereka. Hal yang hebat tentang PAUD adalah mereka dapat menciptakan lingkungan yang ramah bagi anak-anak untuk membuat mereka merasa seperti di rumah sendiri. 4. PAUD Mengajarkan Kerjasama Anak Sekolah PAUD telah menjadi pendidikan kunci dalam hal membimbing dan mengajar anak-anak di lingkungan penitipan anak dan kelompok bermain. Apa yang mereka pelajari dalam pengaturan di sekolah dapat mereka bawa pulang. Contoh utama adalah kerjasama. Adalah penting bahwa anak-anak bekerja sama satu sama lain dan orang terbaik untuk mengajarkan ini adalah sekolah PAUD. Hal ini membuat PAUD sangat penting karena menjadi layah bundasan bagi orang tua. Adalah penting bahwa PAUD memberikan contoh dan mengajari anak-anak cara bermain dengan benar satu sama lain, serta menggunakan kata-kata kita jika kita marah dan tidak menggunakan tangan kita untuk memukul. 5. PAUD Memiliki Banyak Kesabaran Ketika menjadi seorang guru PAUD, satu hal yang pasti ayah bunda harus memiliki kesabaran dan gigih tetapi juga perhatian saat bekerja dengan anak-anak. Ini adalah salah satu alasan utama pentingnya penting. Sebagai pendidik PAUD, ada saat-saat di mana segala sesuatunya bisa menjadi sibuk dan membuat frustrasi, tetapi sangat penting untuk bersabar dan bersabar dengan anak-anak. Ini menunjukkan kasih sayang ayah bunda dan juga anak-anak menangkap emosi dan isyarat ayah bunda. Jika ayah bunda menunjukkan emosi dan frustrasi ayah bunda, itu tidak akan menguntungkan ayah bunda. Sekolah PAUD yang profesional memiliki banyak kesabaran dan meluangkan waktu untuk bersimpati pada emosi dan perasaan anak-anak. 6. PAUD Mempromosikan Rasa Kesejahteraan yang Kuat PAUD sangat mendasar karena mereka memperhatikan kesejahteraan anak-anak secara konsisten. Baik itu kesehatan mental atau kesehatan fisik, mereka ingin memeriksakan diri dengan anak-anak untuk memastikan perkembangan dan kebutuhan mereka berada di jalur yang benar. Misalnya, sekolah PAUD memberikan rasa sejahtera yang kuat dengan mempromosikan bermain di luar ruangan untuk meningkatkan gerakan anak-anak. 7. Mempromosikan Inklusivitas dan Keanekaragaman Salah satu dari banyak alasan pentingnya PAUD adalah karena mereka mempromosikan lingkungan yang responsif, inklusif dan beragam, merangkul perbedaan dan menyambut mereka dengan tangan terbuka. 8. Memperkuat Pentingnya Bermain Kesalahpahaman umum yang mungkin dimiliki orang tua adalah bahwa anak-anak tidak belajar ketika mereka bermain, yang tidak mungkin jauh dari kebenaran. Anak-anak terus belajar ketika mereka menjelajahi dan bermain di lingkungan mereka dan PAUD sangat percaya pada belajar berlayah bundaskan bermain. 9. PAUD Menawarkan Aktivitas Hebat Sementara orang tua terlibat dalam kegiatan yang menyenangkan dengan anak-anak di rumah, yang membuat pentingnya PAUD begitu istimewa adalah mereka menyediakan kegiatan yang menyenangkan, menghibur, dan mendidik yang dapat dibawa pulang oleh anak-anak. Misalnya, membawa botol sensorik/perhatian penuh adalah cara yang bagus untuk membantu anak-anak mengatur emosi mereka sendiri dan juga untuk mengajari anak-anak tentang perhatian. 10. Mampu Membimbing dan Mendampingi Orang Tua Dalam hal merawat anak, orang tua dapat menggunakan semua bantuan yang bisa mereka dapatkan dan PAUD selalu ada untuk membantu orang tua. Orang tua bergantung pada PAUD karena berbagai alasan dan ketika mereka datang untuk menjemput anak-anak mereka, selalu ada baiknya untuk membagikan apa yang terjadi pada siang hari, apakah itu sesuatu yang baik yang telah dilakukan anak mereka atau mungkin ayah bunda memperhatikan bahwa anak mereka tidak melakukannya. Orang tua akan selalu menghargai itu dan mereka juga menghargai sumber daya tambahan apa pun yang dapat ayah bunda berikan, misalnya, tips nutrisi, peristiwa yang terjadi yang mungkin baik untuk anak mereka. 11. PAUD Memberikan Keterampilan Dasar yang Penting PAUD benar-benar menjadi layah bundasan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Menempatkan anak-anak di penitipan anak membantu mempersiapkan mereka untuk Taman Kanak-kanak dan pendidikan selanjutnya. Mereka mempelajari keterampilan penting yang akan membantu mereka mempersiapkan diri dan ini akan memudahkan orang tua. 12. PAUD Dapat Membantu Menemukan Kekuatan Anak Semua anak membawa kekuatan dan penting untuk mengenalinya dan juga menyorotinya kepada anak-anak dan orang tua mereka. Semua anak itu unik, percaya diri, dan mampu, dan penting bagi kita untuk mewakilinya. Berbagi kesuksesan anak-anak adalah bagian besar dari perjalanan yang selalu membuat orang tua senang mendengarnya. Selain itu, menyoroti dan mendokumentasikan kekuatan anak-anak meningkatkan kepercayaan diri anak-anak dan juga meningkatkan konsep diri mereka ketika seorang anak menyadari keterampilan yang telah mereka kembangkan, misalnya, ā€œSaya payah bundai menggambarā€. 13. PAUD Hebat dalam Mengajarkan Kontrol Diri Ada saat-saat di mana anak-anak akan dihadapkan pada situasi baik dengan anak lain atau diri mereka sendiri dan mereka harus tahu bagaimana bereaksi dan menangani emosi mereka bersama dengan perilaku mereka. Mengelola emosi bisa jadi rumit tetapi dengan latihan, kontrol diri adalah alat yang penting. Anak-anak juga bukan satu-satunya yang harus berlatih kontrol diri. Sebagai orang dewasa kita juga membawa emosi yang berat sehingga kita juga harus tahu bagaimana mengelolanya. Selain itu, karena orang dewasa juga harus mengelola emosi mereka, hal ini membuat PAUD profesional dalam mencontohkannya kepada anak kecil sehingga menjadikan mereka figur yang sangat penting di kelas. 14. PAUD Fokus pada Kebutuhan Anak Guru PAUD menjadi pendidik yang hebat dan sangat penting karena bagian dari peran mereka sebagai pendidik adalah fokus pada kebutuhan anak-anak. Penting untuk dicatat bahwa kebutuhan anak-anak dapat bervariasi dari anak ke anak dan dari kelompok usia. Misalnya, bayi membutuhkan popok untuk diganti, mereka membutuhkan banyak kasih sayang dan pelukan, mereka mungkin membutuhkan bantuan makan, ketika mereka menangis mereka perlu dirawat dan mereka membutuhkan banyak tidur dan susu. Kebutuhan anak-anak sangat penting dan menjadi responsif terhadap mereka adalah apa yang membuat PAUD menonjol dan sangat penting. 15. PAUD Dapat Menyediakan Sumber Daya Komunitas untuk Orang Tua Memiliki sumber daya yang tepat yang dapat membantu membimbing ayah bunda dan anak-anak ayah bunda sangat membantu. PAUD adalah orang yang kuat dalam aspek ini karena mereka dapat membantu membimbing dan memberi tahu orang tua tentang sumber daya yang hebat, misalnya lokakarya tentang keselamatan anak-anak. 16. Meningkatkan Harga Diri Anak Seperti yang telah disebutkan, mengidentifikasi kekuatan anak sangat penting. Kekuatan anak-anak memelihara hubungan dengan harga diri mereka. Semua anak percaya diri dan mampu melampaui apa yang mereka yakini dapat mereka lakukan dan capai. Penting sebagai PAUD untuk membantu meningkatkan kepercayaan diri anak dan ini adalah bagian dari apa yang membuat pentingnya PAUD begitu penting. Ada banyak cara PAUD dapat meningkatkan harga diri anak. Misalnya, ketika seorang anak mencoba mengikat sepatu mereka dan mereka mengalami kesulitan, mereka dapat mendorong mereka untuk mencobanya sendiri dan jika mereka membutuhkan lebih banyak bantuan, mereka dapat berada di sana untuk membantu. Ketika seorang anak mampu melakukan sesuatu sendiri, mereka menjadi bangga dan dengan mengakui bahwa itu meningkatkan kepercayaan diri mereka. Selain itu, pendokumentasian perkembangan tersebut juga sangat penting. 17. PAUD Dapat Meningkatkan Keterampilan Membantu Diri Sendiri Keterampilan menolong diri sendiri, seperti berpakaian dan makan, diajarkan pada usia muda dan penting bagi anak-anak untuk berkembang dan belajar. PAUD bahkan mendorong bayi untuk makan sendiri dan membantu mereka saat dibutuhkan. Berpakaian juga sangat penting karena mempersiapkan mereka ketika mereka bertambah tua. Berpakaian dan membimbing anak-anak cara berpakaian sebenarnya bisa menyenangkan karena ayah bunda bisa berkreasi dengan cara melakukannya dan cara ayah bunda mengajari mereka. Dengan mendorong anak-anak untuk melakukan sesuatu sendiri itu membuat mereka lebih mandiri, tetapi pada saat yang sama PAUD selalu ada untuk membantu dan membimbing. 18. PAUD Mempromosikan Literasi Literasi adalah topik yang sangat penting dalam hal pendidikan dan anak-anak, dan PAUD akan mulai dengan mendidik tentang literasi dengan anak-anak sekecil bayi. 19. PAUD Memperkuat Permainan Sensorik Bayi PAUD sangat bagus dalam memperkuat jenis permainan tertentu untuk kelompok usia tertentu. PAUD tahu bahwa bayi sangat bergantung pada indra mereka, itulah sebabnya mereka memperkuat permainan sensorik, misalnya dengan papan sensorik. 20. PAUD Mempromosikan Lagu Anak Dan yang terakhir namun tidak kalah pentingnya adalah musik atau lagu anak yang merupakan aspek yang sangat penting ketika bekerja dengan anak-anak karena mereka menyukai musik dan lagu. Anak-anak juga belajar kosa kata ketika mereka mendengar musik dan ketika ayah bunda mengajari mereka lagu. Pada Usia dini prasekolah adalah usia yang efektif dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Masa ini disebut masa keemasan golden ages sebab masa anak yang sangat peka untuk menerima rangsangan-rangsangan dari lingkungannya, baik yang berkaitan dengan aspek moral agama, sosial emosional, bahasa, kognitif dan fisik. Matematika prasekolah tidak terletak pada penguasaan aritmatika dasar. Namun, memberikan pengalaman matematika dalam permainan mereka, menjelaskan, dan berpikir tentang dunia mereka. Pengalaman matematika tersebut lebih mengenalkan siswa pada konsep matematika. Konsep matematika adalah ide abstrak dalam menggolongkan matematika berdasarkan karakteristik tertentu atau menggolongkan contoh dan bukan contoh dalam matematika. Konsep dasar yang dapat dikenalkan pada siswa PAUD yaitu konsep berhitung dan konsep geometri. Kedua konsep tersebut dalam pengajarannya, siswa PAUD dikenalkan dengan beberapa benda yang berada dilungkungan sekitar mereka sehingga konsep matematika tersebut dapat dipahami dan dimengerti lebih mendalam oleh para siswa. Misalnya dalam berhitung, siswa dikenalkan dengan jumlah benda yang ada disekitar mereka, seperti permen, kelereng dan lainnya. Untuk benda geometri misalnya dikenalkan bentuk bola, lingkaran dan lainnya dengan benda-benda yang menyerupai bentuk geometri Kunci Pengajaran, Konsep Matematika, AUD Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri SyafriPENGAJARAN KONSEP MATEMATIKA PADA ANAK USIA DINI Pada Usia dini prasekolah adalah usia yang efektif dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Masa ini disebut masa keemasan golden agessangat peka untuk menerima rangsangan-rangsangan dari lingkungannya, baik yang berkaitan dengan aspek moral agama, sosial emosional, bahasa, kognitif dan fisik. Matematika prasekolah tidak terletak pada penguasaan aritmatika dasar. Namun, memberikan pengalaman matematika dalam permainan mereka, menjelaskan, dan berpikir tentang dunia mereka. Pengalaman matematika tersebut lebih mengenalkan siswa pada konsep matematika. Konsep matematika adalah ide abstrak dalam menggolongkan matematika berdasarkan karakteristik tertentu atau menggolongkan contoh dan bukan contoh dalam matematika. Konsep dasar yang dapat dikenalkan pada siswa PAUD yaitu konsep berhitung dan konsep geometri. Kedua konsep tersebut dalam pengajarannya, siswa PAUD dikenalkan dengan beberapa benda yang berada dilungkungan sekitar mereka sehingga konsep matematika tersebut dapat dipahami dan dimengerti lebih mendalam oleh para siswa. Misalnya dalam berhitung, siswa dikenalkan dengan jumlah benda yang ada disekitar mereka, seperti permen, kelereng dan lainnya. Untuk benda geometri misalnya dikenalkan bentuk bola, lingkaran dan lainnya dengan benda-benda yang menyerupai bentuk geometri tersebut. Kata Kunci Pengajaran, Konsep Matematika, AUD Email kimarakim21 fatrimasantrisyafri IAIN Bengkulu Pendahuluan Seorang Anak adalah anugerah dari Allah SWT yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Anak juga mempunyai karakteristik tertentu yang tidak sama dengan orang dewasa. Yang membedakannya adalah mereka selalu aktif, dinamis, antusias, mereka seolah-olah tak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar. 117 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri Pada Usia dini prasekolah adalah usia yang efektif dalam mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Masa ini disebut masa keemasan golden ages sebab masa anak yang sangat peka untuk menerima rangsangan-rangsangan dari lingkungannya, baik yang berkaitan dengan aspek moral agama, sosial emosional, bahasa, kognitif dan fisik. Potensi yang dimiliki dapat dirangsang dan dikembangkan agar anak dapat berkembang secara optimal. Maka dibutuhkan kondisi atau tempat pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak dan agar tujuan pendidikan tercapai secara optimal 1. Anak prasekolah yang mengikuti PAUD berdasarkan pendapat Solehuddin2 memiliki fungsi utama, yaitu 1 fungsi pengembangan potensi, 2 fungsi penanaman dasar-dasar aqidah dan keimanan, 3 fungsi pembentukan dan pembiasaan perilaku-perilaku yang diharapkan, 4 fungsi pengembangan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan, dan 5 fungsi pengembangan motivasi dan sikap belajar yang positif. Apabila dikaitkan dengan kemampuan matematika maka merujuk dari Permendikbud Nomor 137 1 Sujiono, Yuliani Nurani, 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta PT Indeks. Hlm. 56 2 Solehuddin, Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah, IKIP Bandung Tidak Diterbitkan, 1997, Tahun 2014 aspek kognitif merupakan salah satu aspek perkembangan dalam PAUD. Aspek kognitif tersebut diantaranya adalah a. Belajar dan pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam konteks yang baru; b. Berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat; dan c. Berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal, menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf, serta mampu merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar. Pada Anak usia prasekolah menurut Clements3 merupakan waktu yang tepat untuk memberikan ketertarikan untuk berhitung, menyusun, membentuk bangunan, menemukan pola, mengukur, dan memperkirakan. Matematika prasekolah tidak terletak pada penguasaan aritmatika dasar. Namun, memberikan pengalaman 3 Clements, D., Mathematics in the Preschool, Teaching Children Mathematics NCTM, 2001, hlm. 270. 118 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafrimatematika dalam permaianan mereka, menjelaskan, dan berpikir tentang dunia mereka. Berdasarkan beberapa pemahaman di atas, maka perlu adanya perhatian khusus dalam pengajaran matematika untuk anak usia dini PAUD. Pengajaran matematika dalam hal penyampaian konsep matematika, harus disesuaikan dengan perkembangan dari anak usia dini tersebut. Pembahasan Konsep Matematika Menurut Farrel dan Farmer mendefinisikan konsep sebagai suatu klasifikasi dari objek-objek, sifat-sifat objek atau kejadian-kejadian yang ditentukan dengan cara mengabstrasikannya4. Selanjutnya berdasarkan Gagne mengemukakan bahwa konsep dalam matematika adalah ide abstrak yang meyakinkan orang dapat mengklasifikasikan objek-objek atau kejadian-kejadian kedalam contoh atau bukan contoh dari suatu objek tertentu. Misalnya seorang siswa telah memahami konsep luas segitiga, maka siswa tersebut akan dapat membedakan rumus luas 4 Musliana. 2007. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Konstrutivis Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 11 Abeli. Skripsi. Kendari FKIP Universitas Haluoleo. segitiga dan rumus luas bangun datar yang lain5. Menurut Soedjadji mengatakan bahwa konsep-konsep dalam matematika pada umumnya disusun dari konsep-konsep sebelumnya. Misalnya konsep pangkat disusun dari konsep perkalian, konsep luas segitiga disusun dari konsep luas persegi panjang, konsep luas trapesium disusun dari konsep luas segitiga. Berarti konsep-konsep sebelumnya yang dipahami siswa sangat dibutuhkan untuk mengkonstruksi suatu konsep baru6. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka konsep matematika adalah ide abstrak dalam menggolongkan matematika berdasarkan karakteristik tertentu atau menggolongkan contoh dan bukan contoh dalam matematika. Dienes mengemukakan agar pemahaman akan konsep-konsep matematika mampu dipahami oleh siswa lebih mendasar harus maka perlu diadakan pendekatan belajar dalam mengajarkan konsep antara lain a siswa yang belajar matematika harus menggunakan benda-benda konkret dan 5 Arsat. 2007. Meningkatkan Pemahaman Konsep Luas Bangun Datar Melalui Representasi Enaktif, Ikonik dan Simbolik pada Siswa kelas SDN 8 Baruga Kendari. Skripsi. Kendari FKIP Universitas Haluoleo Kendari. 6 Soedjadji, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia. Jakarta Dirjen DIKTI. 119 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri membuat abstraksinya dari konsep-konsepnya; b materi pelajaran yang akan diajarkan harus ada hubungannya atau pengaitan yang sudah dipelajari; c supaya siswa memperoleh sesuatu dari belajar matematika harus mengubah suasana abstrak dengan menggunakan Matematika Pada Anak Usia Dini National Council Of Teacher Of Mathematics NCTM telah mengembangkan The principles and strandards for school mathematics prinsip dan standar untuk matematika sekolah memaparkan harapan matematika pada anak usia dini tentang konsep-konsep yang bisa dipahami anak usia dini dalam matematika antara lain 8 1. Bilangan Salah satu konsep matematika yang paling penting dipelajari anak adalah pengembangan kepekaan bilangan. Peka terhadap bilangan berarti tidak sekedar menghitung. Kepekaan bilangan itu mencakup pengembangan rasa kuantitas dan pemahaman kesesuaian satu lawan satu. Ketika kepekaan terhadap bilangan anak-anak berkembang, mereka menjadi semakin tertarik pada hitung-menghitung. Menghitung ini menjadi landasan bagi 7 Arsat. 8 and Standars for School Mathematics. Reston, VA NCTM. 2000. Hlm. 67 pekerjaan dini anak-anak dengan bilangan. 2. Aljabar Pengenalan aljabar dimulai dengan menyortir, menggolongkan, membandingkan, dan menyusun benda-benda menurut bentuk, jumlah, dan sifat-sifat lain, mengenal, menggambarkan, dan memperluas pola akan memberi sumbangan kepada pemahaman anak-anak tentang penggolongan. 3. Penggolongan Penggolongan klasifikasi adalah salah satu proses yang penting untuk mengembangakn konsep bilangan. Supaya anak mampu menggolongkan atau menyortir benda-banda, mereka harus mengembangkan pengertian tentang ā€œsaling memiliki kesamaanā€, ā€œkeserupaanā€, ā€œkesamaanā€, dan ā€œperbedaanā€. 4. Pola-pola Mengidentifikasi dan menciptakan pola dihubungkan dengan penggolongan dan penyortiran. Anak mulai melihat atribut-atribut yag sama dan berbeda pada gambar dan benda-benda. Anak-anak senang membuat pola di lingkungan mereka. 5. Geometri 120 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri SyafriMembangun konsep geometri pada anak di mulai dengan mengidentifikasi bentuk-bentuk, menyelidiki bangunan dan memisahkan gambar-gambar biasa seperti segi empat, lingkaran, segitiga. Belajar konsep letak seperti dibawah, di atas, kiri, kanan meletakkan dasar awal memahami geometri. 6. Pengukuran Ketika anak mempunyai kesempatan untuk pengalaman-pengalaman langsung untuk mengukur, menimbang, dan membandingkan ukuran benda-benda, mereka belajar konsep pengukuran. Melalui pengalaman ini anak mengembangkan sebuah dasar kuat dalam konsep-konsep pengukuran. 7. Analisis data dan probabilitas Percobaan dengan pengukuran, penggolongan, dan penyortiran merupakan dasar untuk memahami probabilitas dan analisis data. Ini berarti mengemukakan pertanyaan, mengumpulkan informasi tentang dirinya dan lingkungan mereka, dan menyampaikan informasi ini secara hidup. Dienes merumuskan 6 tahap berpikir matematika 9. Pertama adalah free play, anak diberi kebebasan untuk berinteraksi dengan 9 Brousseau, Theory of Didactical Situations in Mathematics, Netherlands Kluwer Academic Publisher, 1997, lingkungan. Kebebasan dalam arti, kegiatan pembelajaran tahap awal dilakukan dengan memberi keleluasaan pada siswa mengenal, memperhatikan, mengidentifikasi segala bentuk permainan atau benda-benda konkrit yang disediakan dalam pembelajaran. Kedua games, pada tahap ini diberikan aturan sebelum dimulai dan beberapa kriteria yang harus dicapai sehingga dapat dikategorikan tujuan permainan tersebut tercapai. Generalisasi sebagai tahap ketiga anak mengenal pola, kesamaan, dan sifat umum pada model yang berbeda 10. Tahap keempat, representasi, anak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan suatu metode atau cara untuk mewakili semua aktivitas games yang memiliki kesamaan struktur. Kebebasan berekspresi siswa dapat diwujudkan dalam bentuk visual maupun audio. Bentuk representasi visual misalkan adalah gambar, bilangan atau angka, grafik. Tahap kelima simbolisasi, terjadi ketika anak menggunakan formula dan kata-kata untuk mendeskripsikan hubungan. Misalkan representasi simbol luas dan keliling. Terakhir tahap formalisasi, hubungan dan sifat gambar yang dikelompokkan, diurutkan, dan dikenal sebagai bagian dari struktur konsep matematika. Anak pada tahap awal 10 Novikasari, ifada 2016 Matematika dalam Program Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Bunayya Jurnal Pendidikan Anak, Vol 2 1, hlm 7 121 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri belajar atau prasekolah sampai pada tahap simbolisasi untuk memaknai dunia dengan matematika. Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Pelaksanaan pembelajaran sekarang ini banyak menginspirasi dari empat ahli psikologi kognitif terkenal diantaranya adalah Piaget, Vygotsky, Bruner,dan Dienes. Gagasan atau ide mereka didasarkan pada teori konstruktivisme. Pada teori tersebut memandang anak dapat berkreasi dengan pengetahuannya yang bersumber dari aktivitas mental sehingga menghasilkan pengalamana dari dunia sekitarnya dan menemukan makna dari kegiatan Berdasarkan keempat ahli psikologi kognitif Piaget, Vygotsky, Bruner,dan Dienes memberikan beberapa petunjuk yang sama mengenai proses anak untuk mengenal matematika dalam PAUD. Pada Anak usia 3 sampai dengan 6 tahun dapat mengenal matematika melalui benda-benda di lingkungan mereka dan untuk tingkat sedikit di atasnya melalui benda manipulatif. Selanjutnya anak mampu memberikan representasi atas benda-benda tersebut. Misalkan guru menyediakan beberapa bungkus permen dan pada akhir proses 11 Sperry, Early Childhood Mathematics Third Edition, Boston Pearson, 2006, hlm. 14-16. bermain anak sudah mampu memberikan representasi satu bungkus permen’...’dua bungkus permen’..dan seterusnya 12. Matematika merupakan alat untuk membantu anak memahami dan menganalisa dunianya. Cara matematika adalah dengan deskripsi dan representasi kuantitas, bentuk, ruang, dan pola yang membantu pengorganisasian pengetahuan dan ide dengan cara yang sistematis. Sistem matematika tersebut menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Standar dalam matematika di PAUD yang perlu diberikan sebagai penduan pengembangan pengalaman matematika yang sesuai bagi anak. Beberapa pengembangan pengalaman berarti dapat memberikan tantangan sesuai dengan usia anak, fleksibel dalam variasi respon anak, dan sesuai dengan cara berpikir dan belajar anak 13. Matematika di PAUD memuat dua bidang inti, yaitu 1 bilangan dan 2 geometri dan pengukuran. Kedua bidang tersebut penting sebagai persiapan sekolah dan penting dalam kehidupan sehari-hari 14. Beberapa penerapan aplikasi pengajaran yang dapat diberikan guru dalam mengajar matematika yaitu dengan 12 Novikasari. hlm 7-8 13 National Research Council, Mathematics Learning in Early Childhood Paths Toward Excellence and Equity Washington The National Academies Press, 2009, 14 Novikasari. hlm 8 122 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafrimemberikan materi-materi yang langsung berhubungan dengan kehidupan anak-anak PAUD. Seperti yang ditampilkan berikut ini Satu permen Ditunjukkan simbol 1 Gambar 1. Satu kelereng Dari gambar di atas, siswa diberikan satu bungkus permen, yang menyatakan bahwa ada satu bungkus permen dimana guru menunjukkan bahwa simbol satu adalah 1. Sehingga para siswa mengetahui bahwa satu dapat ditulis dengan angka 1. Dua permen Ditunjukkan simbol 2 Gambar 2. Satu kelereng Dari gambar di atas, siswa diberikan dua bungkus permen, yang menyatakan bahwa ada dua bungkus permen dimana guru menunjukkan bahwa simbol dua adalah 2. Sehingga para siswa mengetahui bahwa dua dapat ditulis dengan angka 2. Tiga permen Ditunjukkan simbol 3 Gambar 3. Satu kelereng Dari gambar di atas, siswa diberikan dua bungkus permen, yang menyatakan bahwa ada tiga bungkus permen dimana guru menunjukkan bahwa simbol tiga adalah 3. Sehingga para siswa mengetahui bahwa tiga dapat ditulis dengan angka 3. 123 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri Kegiatan ini dilakukan selanjutnya hingga pada angka sepuluh 10 . Pada kegiatan ini guru tidak menekankan langsung pada simbol, tetapi siswa diharapkan bahwa angka-angka tersebut hanyala mewakili dari banyaknya benda yang ditunjukkan tersebut. Kemudian untuk kegiatan pembelajaran berikutnya guru dapat mencoba dengan beberapa benda lainnya sehingga dapat mengulang bahwa simbol angka tersebut hanya mewakili dari banyak benda. Dapat dilakukan dengan menunjukkan banyaknya mainan siswa, misalnya kelereng, boneka, karet gelang dan mainan lainnya. Untuk kegitan pembelajaran berikutnya, yaitu tentang teknik / konsep berhitung pada anak PAUD dapat dilakukan sebagai berikut ditambah Akan asama dengan Satu permen ditambah dengan satu permen sama dengan ada dua permen Ditunjukkan simbol 1 + 1 = 2 Gambar 4. Konsep Penjumlahan Kegiatan ini, guru menunjukkan bahwa satu bungkus permen ditambah satu bungkus permen akan ada dua bungkus permen. Atau seorang guru dapat memisalkan seorang siswa diberikan satu bungkus permen kemudian selanjutnya diberikan kembali satu bungkus permen maka seorang anak tersebut akan memiliki dua permen. Misalnya guru dapat melakukan sebagai berikut ā€œAni mempunyai satu bungkus permen, kemudian Ani diberi Ibunya satu permen kembali, maka berapa permen yang Ani miliki sekarang?ā€ Dari kegiatan tersebut, guru mengiringi kegiatan tersebut dengan menuliskan simbol penjumlahan yang terbentuk dari permasalahn tersebut 1 + 1 = 2. Sehingga siswa mampu mengerti bahwa simbol satu ditambah satu sama dengan dua tersebut. 124 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri SyafriKegiatan ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh berikutnya, misalnya seperti berikut ditambah Akan asama dengan Satu permen ditambah dengan tiga permen sama dengan ada empat permen Ditunjukkan simbol 1 + 3 = 4 Gambar 4. Konsep Penjumlahan Kegiatan ini, guru menunjukkan bahwa satu bungkus permen ditambah tiga bungkus permen akan ada empat bungkus permen. Atau seorang guru dapat memisalkan seorang siswa diberikan satu bungkus permen kemudian selanjutnya diberikan kembali tiga bungkus permen maka seorang anak tersebut akan memiliki empat bungkus permen. Misalnya guru dapat melakukan sebagai berikut ā€œIwan mempunyai satu bungkus permen, kemudian Ani memberikan iwan tiga bungkus permen, maka berapa permen yang Iwan miliki sekarang?ā€ Dari kegiatan tersebut, guru mengiringi kegiatan tersebut dengan menuliskan simbol penjumlahan yang terbentuk dari 125 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri permasalahn tersebut 1 + 3 = 4. Sehingga siswa mampu mengerti bahwa simbol satu ditambah satu sama dengan dua tersebut. Kegiatan ini dapat dilakukan untuk menjelaskan konsep penjumlahan kepada siswa. Pembelajaran konsep penjumlahan ini dapat dilakukan dengan mencoba beberapa benda lainnya sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan hanya berfokus pada satu benda. Misalnya dapat diganti dengan benda-benda lainnya. Untuk kasus selanjutnya, siswa dikenalkan dengan konsep geometri dengan menampilkan beberapa bentuk geometri yang ada di sekitar mereka. Misalnya seperti berikut ini Gambar 5. Bola Gambar bola dapat dikenalkan kepada siswa adalah bentuk bola yang dikenal dalam geometri secara matematika. Bentuk bola lainnya yang dapat dikenalkan pada siswa adalah, kelereng, bola pimpong, bola kasti dan bentuk berupa bola geometri lainnya. Gambar 5. Bola Gambar jam dinding dapat dikenalkan kepada siswa adalah bentuk lingkaran yang dikenal dalam bentuk geometri secara matematika. Bentuk lingkaran lainnya yang dapat dikenalkan pada siswa adalah ban sepeda, dan bentuk berupa bola geometri lainnya. 126 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri SyafriGambar 6. Topi Kerucut Guru dapat menjelaskan bentuk kerucut dalam geometri dapat diwakili dengan melihatkan bentuk topi kerucut seperti pada gambar 6 tersebut di atas. Seorang guru dapat memberikan contoh lainnya yang berhubungan dengan bentuk kerucut lainnya. Gambar 7. Toples Guru dapat menjelaskan bentuk tabung dalam geometri dapat diwakili dengan melihatkan bentuk toples seperti pada gambar 7 tersebut di atas. Seorang guru dapat memberikan contoh lainnya yang berhubungan dengan bentuk tabung lainnya. 127 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri Gambar 8. Rubrik Kube Guru dapat menjelaskan bentuk kubus dalam geometri dapat diwakili dengan melihatkan mainan rubrik kube seperti pada gambar 8 tersebut di atas. Seorang guru dapat memberikan contoh lainnya yang berhubungan dengan bentuk kubus lainnya. Kemudian dari kegiatan pembelajaran berikutnya, guru dapat memberikan contoh-contoh bentuk geometri lainnya yang terdapat dalam satu benda yang memiliki beberapa bentuk geometri. Misalnya seperti berikut Sumber Gambar 9. Bus Guru dapat meeminta para siswa menyebutkan bentuk geoemtri yang terdapat pada mainan mobilan bus seperti pada gambar 9. Untuk lebih jelas dalam memberikan beberapa contoh bentuk geometri akan disajikan seperti pada tabel berikut ini 128 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri SyafriSumber Gambar 10. Benda-benda bentuk geometri Konsep matematika dalam pengajarannya, siswa PAUD dikenalkan dengan beberapa benda yang berada dilingkungan sekitar mereka sehingga konsep matematika tersebut dapat lebih dipahami dan dimengerti oleh para siswa. Penutup Pengalaman matematika tersebut lebih mengenalkan siswa pada konsep matematika. Konsep matematika adalah ide abstrak dalam menggolongkan matematika berdasarkan karakteristik tertentu atau menggolongkan contoh dan bukan contoh dalam matematika. Konsep dasar yang dapat dikenalkan pada siswa PAUD yaitu konsep berhitung dan konsep geometri. Kedua konsep tersebut dalam pengajarannya, siswa PAUD dikenalkan dengan beberapa benda yang berada dilingkungan sekitar mereka sehingga konsep matematika tersebut dapat lebih dipahami dan dimengerti oleh para siswa. Misalnya dalam berhitung, siswa dikenalkan dengan jumlah benda yang ada disekitar mereka, seperti permen, kelereng dan lainnya. Untuk benda geometri misalnya dikenalkan bentuk bola, lingkaran dan lainnya dengan benda-benda yang menyerupai bentuk geometri tersebut. 129 Journal Of Early Childhood Islamic Education ISSN 2599-2287 Pengajaran Konsep Matematika Pada Anak Usia Dini Fatrima Santri Syafri DAFTAR PUSTAKA Arsat. 2007. Meningkatkan Pemahaman Konsep Luas Bangun Datar Melalui Representasi Enaktif, Ikonik dan Simbolik pada Siswa kelas SDN 8 Baruga Kendari. Skripsi. Kendari FKIP Universitas Haluoleo Kendari. Brousseau, Theory of Didactical Situations in Mathematics, Netherlands Kluwer Academic Publisher, 1997, Clements, D. 2001. Mathematics in the Preschool, Teaching Children Mathematics NCTM Musliana. 2007. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Konstrutivis Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 11 Abeli. Skripsi. Kendari FKIP Universitas Haluoleo. National Research Council, 2009. Mathematics Learning in Early Childhood Paths Toward Excellence and Equity Washington The National Academies Press and Standars for School Mathematics. Reston, VA NCTM. 2000 Novikasari, ifada 2016 Matematika dalam Program Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. Bunayya Jurnal Pendidikan Anak, Vol 2 1 Soedjadji, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia. Jakarta Dirjen DIKTI Solehuddin, Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah, IKIP Bandung Tidak Diterbitkan, 1997 Sperry, 2006. Early Childhood Mathematics Third Edition, Boston Pearson Sujiono, Yuliani Nurani, 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta PT Indeks. 130 ... National Council of Teacher of Mathematics NCTM telah mengembangkan The principles and strandards for school mathematics prinsip dan standar untuk matematika sekolah memaparkan harapan matematika pada anak usia dini tentang konsep-konsep yang bisa dipahami anak usia dini dalam matematika antara lain 1 konsep angka dan bilangan, 2 konsep pola dan hubungan, 3 konsep hubungan geometri bentuk dan ruang, 4 konsep memilih dan mengelompokkan, dan 5 konsep pengukuran Syafri, 2018. ...... Penggolongan/pengelompokkan adalah salah satu proses yang dapat digunakan mengembangkan konsep bilangan, agar anak mampu menggolongkan atau menyortir benda-banda, mereka harus mengembangkan pengertian tentang "saling memiliki kesamaan", "keserupaan", "kesamaan", dan "perbedaan" Syafri, 2018. Kegiatan memilih dan mengelompokkan yang diajarkan pada anak diawali dengan melakukan pengamatan terhadap sekelompok benda, kemudian memisahkannya menjadi kelompok-kelompok tersendiri sesuai dengan persamaan dari benda-benda tersebut. ...... Menurut Nurhazizah 2014, pengukuran, yaitu kemampuan yang difokuskan pada kegiatan pemahaman terhadap prinsipprinsip dalam pengukuran. Ketika anak mempunyai kesempatan untuk pengalaman pengalaman langsung untuk mengukur, menimbang, dan membandingkan ukuran benda-benda, mereka belajar konsep pengukuran Syafri, 2018. ... Hanggara Budi UtomoPendidikan merupakan sesuatu yang mampu memberikan pengetahuan kepada seseorang, akan tetapi semenjak adanya pandemi covid-19 yang melanda Indonesia hingga saat ini memberikan akibat yang buruk terhadap dunia pendidikan, salah satunya pendidikan anak usia dini. Kegiatan pembelajaran yang semula menggunakan sistem tatap muka harus diubah menjadi pembelajaran jarak jauh, hal tersebut dilakukan agar pendidikan anak usia dini di masa pandemi tetap berjalan secara optimal. Pelaksanaan pembelajaran pada jenjang pendidikan anak usia di dilakukan kegiatan belajar di rumah dengan menggunakan metode dalam jaringan / daring dan luar jaringan/luring. Pembelajaran daring dilakukan dengan menggunakan media sosial WhatsApp Grup, pesan teks, telepon dan sejenisnya. Sedangkan pembelajaran luring dilakukan dengan cara melakukan kunjungan ke rumah / home visit.... Guru dapat memberikan aktivitas pola seperti bermain mengikuti pola, menyusun urutan stik dari kecil ke besar atau sebaliknya, dan mengajak anak bermain merangkai gelang Nuraini, 2017. Pada awal pengenalan aljabar, anak diajak untuk menyortir, menggolongkan, membandingkan, dan menyusun benda-benda menurut bentuk, jumlah, dan sifat-sifat lain Syafri, 2018. ...I Komang Sesara AriyanaThis paper aims to describe the importance of teaching algebraic content and algebraic thinking skills for early childhood and how the learning strategies are used at the PAUD level. The method of writing is by reviewing literature on learning algebraic content and algebraic thinking for early childhood. Algebra is one content in mathematics that exists at every level of education. Algebra learning for early childhood includes learning about relationships, patterns, and arithmetic development. Algebra needs to be given from an early age so that children are able to have algebraic thinking skills from the beginning to know mathematics. The success of children understanding algebra and algebraic thinking skills from an early age really helps them to develop further than children who do not acquire them. Through this paper, it is hoped that educators in early childhood education can obtain information about the importance of algebra being taught from preschool age and inspiration about strategies for teaching algebraic content for early childhood so that they can develop algebraic thinking skills in children. Keywords algebra; algebraic thinking; early childhood ABSTRAK Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan pentingnya membelajarkan konten aljabar dan keterampilan berpikir aljabar untuk anak usia dini serta bagaimana strategi pembelajarannya di jenjang PAUD. Metode penulisan yaitu dengan kajian literatur terhadap pembelajaran konten aljabar algebra content dan berpikir aljabar algebraic thinking untuk anak usia dini. Aljabar merupakan salah satu konten dalam matematika yang ada di setiap jenjang pendidikan. Pembelajaran aljabar untuk anak usia dini memuat pembelajaran tentang hubungan, pola, dan pengembangan aritmetika. Aljabar perlu diberikan sejak dini agar anak mampu memiliki keterampilan bepikir aljabar sejak awal mengenal matematika. Keberhasilan anak memahami aljabar dan keterampilan berpikir aljabar sejak dini sangat membantu mereka untuk berkembang lebih jauh daripada anak-anak yang tidak memperolehnya. Melalui tulisan ini, diharapkan para pendidik di PAUD dapat memperoleh informasi tentang pentingnya aljabar diajarkan sejak usia prasekolah dan inspirasi mengenai strategi membelajarkan konten aljabar untuk anak usia dini sehingga dapat mengembangkan keterampilan berpikir aljabar pada anak. Kata Kunci aljabar; anak usia dini; berpikir aljabarResearchGate has not been able to resolve any references for this publication. PAUD ATAU Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu cara yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga anak usia 6 tahun dalam bentuk pembinaan sebagai cara untuk memberikan pengetahuan tentang dan konsep dasar paud merupakan salah satu langkah yang harus diperhatikan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan anak usia ini kami rangkum beberapa soal dan kunci jawaban yang berhubungan dengan materi perkembangan dan konsep dasar paud yang bisa anda baca dan pahami. Soal Perkembangan Dan Konsep Dasar PAUD1. Pendidik di lembaga PAUD tidak dapat menyamaratakan kemampuan semua anak didiknya karena salah satu prinsip perkembangan anak usia dini adalah bahwa perkembangan berlangsung dalam….a. Waktu yang bersamaanb. Pola yang relatif samac. Rentang yang bervariasid. Arah yang khusus2. Pelaksanaan pendidikan di lembaga PAUD bersifat luwes dan fleksibel. Perencanaan yang telah isiapkan pendidik dapat berubah setiap saat sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi dengan tetap memperhatikan perbedaan individual anak. Hal itu menggambarkan prinsip utama penyelenggaraan PAUD, yaitu berorientasi pada ….a. Keterpaduanb. Perkembanganc. Keilmuand. Pengembangan3. Bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh baik sebagian maupun keseluruhannya sehingga dapat diukur dengan satuan panjang atau satuan berat disebut proses ….a. Peningkatanb. Pertumbuhanc. Perkembangand. Pertambahan4. Terjadinya pertumbuhan menuju pembentukan jasad manusia yang sempurna dan alat-alat tubuh telah terbentuk dan mulai berfungsi disebut masa ….a. Zygot awal b. Embrio lanjutc. Fetus lanjutd. Fetus dini5. Bahan makanan yang mengandung asam lemak Omega-3 memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan kecerdasan otak karena asam ini mengandung ….a. idro Quinon dan DHAb. DHA dan EPAc. DHA dan lipidd. EPA dan ADD6. Di Lembaga PAUD, pendidik selalu mengawali kegiatan pembelajaran dengan kegiatan bercakap-cakap dengan berbagai topik yang dipilih yang menarik minat anak. Pendidik biasanya akan bertanya mulai dari hal-hal yang terdapat atau terjadi di sekitar anak hingga hal-hal lain yang belum terjadi dan meminta anak-anak untuk berandai-andai. Kegiatan tersebut merupakan salah satu cara untuk mendorong perkembangan ….a. Berbicarab. Menulisc. Mendengard. Menyimak7. Andi sedang menggambar pemandangan. Dia sudah dapat menggunakan warna sesuai dengan gambar sebenarnya. Bentuk gambarnya juga semakin realistis. Dia memulai gambarnya dengan membuat garis cakrawala yang merupakan batas antara langit dan bumi. Andi berada dalam tahap perkembangan menggambar...a. Abstractb. Schematicc. Preschematicd. Scribble 8. Sebuah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di daerah pertanian, mengajak anak-anak ke sawah yang baru dibajak. Kemudian anak-anak diminta untuk mengambil tanah disitu untuk dibuat menjadi berbagai macam bentuk. Setelah selesai hasil karya anak tersebut dijemur. Setelah kering, hasil karya anak-anak dipajang di sekolah. Kegiatan tersebut merupakan contoh dari penyajian seni berdimensi....a. Satub. Duac. Tigad. Empat9. Ibu Leni tidak dapat memaksa anak-anak untuk ikut menyanyi atau menari saat kegiatan tersebut dilaksanakan. Dia harus menunggu hingga anak-anak menunjukkan rasa senang terhadap kegiatan tersebut dengan cara mengajak anak bercerita tentang asyiknya kegiatan tersebut. Ketika rasa senang dan antusiasme anak-anak muncul barulah Ibu Leni mengajak mereka untuk melakukan kegiatan tersebut. Ilustrasi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan musik dan gerakan bersifat ....a. Spontanb. Menyenangkanc. Sukarelad. Terpimpin10. Dibanding teman-temannya Dimas memiliki perasaan yang lebih halus. Dia senang sekali melihat suasana kelas yang rapi dan indah. Dia mudah trenyuh jika melihat ada temannya yang bersedih. Ciri-ciri yang ditunjukkan Dimas menunjukkan salah satu ciri anak yang memiliki bakat seni, yaitu ciri ....a. Lebih pekab. Mudah menangisc. Tidak sabar d. Suka menyendiri11. Salah satu tujuan program pendidikan seni pada anak usia dini adalah membiarkan anak-anak tumbuh dan berkembang dengan kecepatan masing-masing. Pendidik dapat saja merencanakan kegiatan untuk merangsang perkembangan potensi anak, namun sebenarnya perkembangan terjadi sesuai dengan diri anak sendiri. Tujuan tersebut adalah ....a. Proses bukan produkb. Kebutuhan anakc. Berpikir kreatifd. Kemajuan individual12. Latihan fisik bagi anak-anak merupakan suatu hal yang menyenangkan dan disukai oleh mereka. Hal ini karena anak-anak kecil....a. Memperoleh macam-macam kesibukan dan keterampilan motorik baik kasar maupun halusb. Mudah merasa lelah dan tidak mudah berkonsentrasi sehingga tidak bisa diamc. Menemukan sesuatu saat mereka melakukan aktivitas untuk masa depannya kelakd. Menyalurkan seluruh energinya untuk kegiatan fisik dan motorik sepanjang hari13. Istilah yang berhubungan dengan personality atau kepribadian dan menunjukkan bagaimana cara seseorang bertingkah laku disebut ....a. Moralitasb. Karakterc. Etikad. Estetika14. Salah satu pokok dalam belajar menjadi orang yang bermoral adalah pengembangan rasa bersalah dan rasa malu. Namun sebelum rasa bersalah dialami oleh seorang anak, mereka harus mengalami empat kondisi, salah satu diantaranya adalah ....a. Menentukan standar yang sesuai dengan diri dan kebutuhannyab. Mencari standar yang paling tepat bagi dirinyac. Bertanggung jawab terhadap penyelewengan dari standar tertentu yang telah disepakatid. Mampu menilai perilaku orang lain yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan15. Keluarga merupakan tempat yang paling awal dan efektif untuk mengajarkan kebiasaan yang baik yang perlu dimiliki oleh seorang anak, karena itu keluarga di sebut tempat ....a. Pertama dan terbaikb. Pertama dan utamac. Terakhir dan utamad. Terakhir dan terbaikKUNCI JAWABAN / PEMBAHASAN / DOWNLOAD

pertanyaan tentang konsep dasar paud